Selasa, 26 April 2016

Ingin Memiliki Sistem Trading yang Ampuh? Ini Dia Caranya!

Setiap trader tentu memiliki keinginan untuk memiliki sistem trading yang ampuh, dalam arti sistem tersebut memiliki tingkat akurasi yang lumayan tinggi sehingga diharapkan akan bisa mendatangkan keuntungan yang besar pula. Saya kurang percaya jika ada trader yang tidak ingin bisa memperoleh keuntungan yang besar dari kegiatan tradingnya. Kalau pun ada, mungkin ia adalah seorang gamer yang menggunakan chart sebagai game-nya. Tetapi bahkan seorang gamer pun ingin memenangkan permainan.

Sistem trading yang ampuh tidak harus muncul dari seorang trader yang memiliki pengalaman puluhan tahun. Tentu saja jam terbang yang tinggi turut memberikan andil bagi kemampuan trading seseorang, jadi wajar jika seorang veteran mampu menciptakan sistem trading yang hebat. Yang ingin saya sampaikan di sini adalah bisa jadi seorang trader yang baru memiliki pengalaman tiga atau empat tahun mampu menciptakan sebuah strategi atau sistem trading yang ternyata profitable.

Mungkin Anda termasuk golongan “trader belia” itu. Pada umumnya para trader belia masih suka mengekor, meniru, atau menggunakan sistem trading milik trader lain yang dianggap sudah lebih senior (meskipun tingkat senioritasnya hanya berjarak satu atau dua tahun saja). OK, tidak ada yang salah dengan hal itu, namun tetap harus waspada. Namun jika kita kembali ke pernyataan saya di paragraf ke dua, yaitu trader belia pun berpeluang untuk bisa menciptakan sistem trading yang ampuh, maka saya kira tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencoba langkah-langkah menciptakan jurus trading ampuh yang akan saya paparkan berikut ini.

Sebelum kita mulai, saya perlu memberikan batasan mengenai definisi “sistem trading ampuh” ini. Sistem trading yang ampuh adalah sistem trading yang bisa memberikan keuntungan yang maksimal bagi seorang trader. Tetapi tidak berhenti sampai di situ.

Saya pernah membuat artikel mengenai korelasi antara karakter trader dengan sistem trading yang akan digunakannya. Suatu sistem – seampuh apa pun di tangan seorang trader – belum tentu akan memberikan efek yang sama jika dipergunakan oleh trader lain, karena bisa jadi sistem tersebut tidak cocok dengan karakter trader yang menggunakannya. Oleh karena itu satu-satunya cara untuk bisa mempergunakan suatu sistem trading dengan efektif adalah dengan mempergunakan sistem trading yang memang benar-benar sesuai dengan karakter trading kita. Kata kuncinya adalah karakter.

Dengan demikian, definisi lengkap sistem trading yang ampuh adalah sistem trading yang sesuai dengan karakter seorang trader sehingga bisa memberikan keuntungan yang maksimal bagi trader tersebut.

OK, mari kita mulai.

Pertama, tentukan style Anda. Apakah Anda intraday trader? Apakah Anda scalper? Atau apakah Anda seorang long-term trader? Menentukan style ini penting karena – kembali lagi – harus sesuai dengan karakter Anda. Jika Anda tipe orang yang tidak sabaran, maka tidak mungkin Anda adalah seorang long-term trader. Sebaliknya, jika Anda tidak terlalu menyukai fluktuasi yang liar, tidak mungkin Anda memilih menjadi seorang scalper. Penentuan style ini juga akan menentukan langkah selanjutnya.

Ke dua, pilih alat analisis yang paling Anda sukai dan kuasai. Ingat dua kata kunci ini: suka dan kuasai. Sebagai contoh: indikator teknikal. Anda boleh suka pada indikator tertentu jika dan hanya jika Anda menguasai cara penggunaannya. Anda juga harus tahu di mana keunggulan dan kelemahan indikator tersebut. Jangan menyukai suatu indikator hanya karena Anda pernah melihat seseorang bisa menggunakannya dengan baik dan mendapatkan profit. Ingat, di sini Anda yang melakukan trading dan apa yang terjadi pada modal yang Anda kelola adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya. Maka dari itu, Anda harus benar-benar paham apa yang akan Anda lakukan.

Seperti yang telah saya sampaikan, setiap indikator teknikal tentu memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu sebaiknya Anda juga menguasai indikator lain yang bisa menutupi kelemahan indikator yang pertama. Indikator ke dua ini pun harus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh indikator pertama.  Misalnya stochastic, yang bisa memberikan sinyal valid ketika kondisi pasar cenderung sideway namun gagal mengikuti pasar yang sedang rally. Kelemahan ini bisa ditutupi – misalnya – dengan mengkombinasikan stochastic dengan moving average, yang memang diciptakan untuk mengenali trend namun kurang baik dalam mengantisipasi pasar sideway.

Ke tiga, uji dengan melakukan penelitian dan simulasi menggunakan alat analisis Anda tersebut. Penelitian dan simulasi bisa dilakukan dengan dua cara: backtest dan forward test. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri, namun saya menyarankan untuk melakukan keduanya.

Metode backtest memiliki keunggulan di mana Anda bisa melihat rekam jejak sistem yang sedang Anda uji dengan menggunakan data pergerakan harga di masa lampau (historical prica data). Anda bisa mempergunakan data hingga beberapa tahun ke belakang. Namun tentu saja kualitas data akan mempengaruhi penilaian. Data yang kurang lengkap akan memberikan hasil yang kurang akurat. Untuk mengantisipasinya, pergunakanlah data sebanyak mungkin. Misalnya data pergerakan harga hingga lima tahun ke belakang.

Metode forward test memiliki keunggulan di mana Anda bisa menguji langsung sistem trading tersebut secara live dengan keadaan pasar sesungguhnya. Dengan demikian Anda akan merasakan secara langsung efek dari setiap keputusan yang Anda ambil. Disarankan untuk menggunakan akun demo atau Demo Account, namun ingat bahwa Anda tetap harus memperlakukan akun demo tersebut seperti layaknya akun real. Saya pernah menulis artikel tentang memperlakukan akun demo seperti akun real.

Lakukanlah forward testing dalam jangka waktu yang cukup panjang. Jangan cepat puas hanya berdasarkan hasil yang diperoleh hanya dalam jangka waktu satu-dua bulan saja. Beberapa trader profesional menyarankan untuk melakukan forward testing setidaknya selama enam bulan, dengan asumsi bahwa perilaku pasar yang dinamis cenderung akan berubah-ubah dalam kurun waktu enam bulan tersebut. Dengan demikian, Anda akan memperoleh cukup data untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan sistem Anda itu di berbagai kondisi.

Ke empat, padukan dengan money management dan risk management yang baik. Ingat 3M: Mind Method, Money. Ketiganya harus seiring sejalan. Sistem trading yang canggih seperti apa pun tidak akan memiliki tingkat keberhasilan sebaik sistem yang dipadukan dengan money management dan risk management yang baik. Ingat juga bahwa kedisiplinan juga sangat berperan penting dalam kesuksesan trading Anda.

Ke lima, selalu lakukan evaluasi dan upgrading yang perlu. Seperti yang telah disampaikan di poin ke tiga, pasar bersifat sangat dinamis. Bisa jadi ada saat di mana sistem Anda tidak lagi mampu mengikuti perubahan pasar. Pada saat itulah Anda harus mengevaluasi sistem trading tersebut. Cari di mana kelemahannya untuk segera diperbaiki, lalu lakukan upgrade yang dianggap perlu. Setelah melakukan langkah ke lima ini, Anda perlu kembali mengulangi dari langkah ke dua.

Selamat mencoba.

Baca juga:
Info Strategi Forex 100% Profit
TERIMA TITIPAN
Tips Mencapai Profit Konsisten

Senin, 18 April 2016

Tips Sederhana Mengatasi Emosi Pada Saat Trading

Pernahkah Anda berada pada situasi trading sementara kondisi emosi Anda sedang tidak stabil? Sementara kita mengetahui bahwa trading pada situasi seperti ini sangatlah riskan. Bisa jadi keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang seharusnya Anda ambil. Trading dalam kondisi emosi yang stabil saja kita masih berpeluang untuk loss, apalagi dalam kondisi emosi yang tidak stabil.

Salah satu tips sederhana yang bisa dibagi dalam mengatasi emosi yang tidak stabil pada saat trading adalah dengan mengganti warna chart pada platform trading Anda. Dari banyak penelitian diketahui bahwa warna ternyata mempunyai efek psikologis yang bisa berpengaruh pada pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan kita. Sebagai contoh sederhananya adalah ketika kita memasuki sebuah ruangan, kita bisa merasakan bahwa ruangan tersebut luas padahal sebenarnya tidak. Ini salah satunya disebabkan oleh pemilihan warna pada ruangan tersebut. Maka tidak heran apabila kemudian muncullah ilmu yang menggunakan warna untuk terapi warna atau yang disebut colourology (menggunakan warna untuk meyembuhkan). Cara seperti ini sudah dipraktekkan oleh banyak kebudayaan kuno seperti Mesir dan juga Cina.

Ada beberapa warna yang menghasilkan efek psikologis menenangkan. Warna apa sajakah itu?

- Kuning : memberikan efek semangat dan rasa percaya diri. Bisa mengubah perasaan yang sedang murung menjadi lebih ceria dan bersemangat, serta membuat Anda lebih waspada dan tegas
- Biru muda : menenangkan dan menolong Anda supaya bisa berkonsentrasi dengan tenang
- Ungu : memberikan efek spiritual, serta mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi
- Jingga : membawa keceriaan, kegembiraan, dan kehangatan, sehingga baik sekali untuk meningkatkan kreativitas dan semangat

Silahkan bereksperimen dengan warna yang sesuai dengan emosi Anda saat itu. Untuk coba platform trading, Anda bisa bereksperimen menggunakan Demo Account kami. Silahkan di coba.

Apabila Anda merasa bahwa Anda butuh untuk dirangsang dan ditingkatkan energi fisik maupun semangatnya, Anda bisa menggunakan warna merah. Tapi hati-hati, warna merah juga bisa memancing sikap agresif.

Warna ternyata tidak hanya memperindah sesuatu, tetapi juga bisa mempengaruhi kondisi psikologi orang di sekitarnya. Penentuan penggunaan warna chart yang tepat bisa membantu Anda dalam mendapatkan emosi yang stabil dalam posisi trading. Silahkan bereksplorasi semaksimal mungkin untuk memilih warna chart yang tepat.

Baca juga:
Pertolongan Pertama Ketika Trading Dalam Posisi Rugi
Jangan Menghancurkan Trading Anda Dengan Pemikiran Berlebihan
Rahasia Dahsyat Sukses Demo dan Real Trading Forex

Minggu, 10 April 2016

Plan The Trade, Trade The Plan

Sistem trading yang sudah teruji, tentunya dapat menghasilkan keuntungan walaupun hasilnya tidak selalu maksimal. Kebanyakan orang selalu berusaha untuk memaksakan sebuah sistem trading. Sebagai contoh, seorang pelaku pasar yang sudah mempunyai sistem trading dengan target sebesar 30 pips merasa menyesal ketika pergerakan harga ternyata mencapai 200 pips. Atau, seorang pelaku pasar mengubah tingkat resiko atau stop loss, ketika level resiko tersebut akan tersentuh. Dengan kata lain, tidak ada kedisiplinan dalam bertransaksi. Musuh terbesar seorang trader adalah ketakutan. Dan oleh karena itu, anda harus membuat sebuah perencanaan trading yang matang, dan selanjutnya dijalankan dengan baik untuk meminimalkan ketakutan atau kebingungan pada saat bertransaksi.

Ketidakdisiplinan itu bisa berupa penyelewengan dari penerapan stategi transaksi ataupun dari strategi manajemen resiko. Dari sisi strategi transaksi, psychological error yang sering dilakukan adalah seperti terlalu cepat melakukan posisi transaksi ( buy atau sell), membesarkan nilai stop loss, melawan arah tren, menebak support ataupun resistance, dan sebagainya. Sedangkan dari sisi manajemen resiko, biasanya yang terjadi adalah membesarkan volume transaksi, terlalu banyak membuka posisi transaksi, gagal memproteksi keuntungan, dan sebagainya.

Kapan biasanya seorang trader melenceng dari rencana yang telah dibuat sebelumnya?  Ada tiga kondisi dimana seorang trader dapat kehilangan kedisiplinannya. Yang pertama adalah ketika sedang mengalami kerugian transaksi secara beruntun. Bayangkan apabila anda menempatkan sebuah posisi transaksi, lalu pergerakan tersebut tiba – tiba langsung bergerak berlawanan dengan arah transaksi anda. Setiap anda melakukan transaksi buy, harga tiba – tiba turun. Dan sebaliknya ketika anda menempatkan posisis sell, harga tiba – tiba naik. Biasanya, perasaan untuk membalas kerugian akan timbul dan kemudian logika pengambilan keputusan transaksi tidak lagi digunakan.

Kondisi yang kedua adalah ketika seorang trader sedang mengalami keuntungan secara beruntun. Bayangkan apabila keuntungan anda dalam satu bulan dapat mencapai 1000 persen atau dengan kata lain balance pada awal bulan bertambah sebesar 10 kali lipat. Perasaan yang timbul dalam kondisi ini adalah perasaan percaya diri yang berlebih dan kerakusan. Biasanya, pada bulan berikutnya anda tidak akan puas walaupun anda dapat menghasilkan keuntungan 100 persen karena yang anda lihat adalah dalam 1 bulan anda pernah menciptakan keuntungan 1000 persen, atau bahkan, anda dapat meremehkan aturan management resiko karena sudah merasa mencapai keuntungan 1000 persen.

Kondisi yang ketiga adalah ketika terlalu banyak informasi yang tidak perlu. Anda perlu ingat bahwa ilmu analisa teknikal tidak selalu seiringan hubungannya dengan analisa fundamental. Terkadang berita – berita fundamental akan memberikan sentiment yang berbeda dari analisa yang sudah anda buat. Perasaan ragu dalam diri seorang pelaku pasar dapat saja timbul dalam kondisi tersebut. Tidak hanya itu, seperti yang sudah kita bahas juga, walaupun sama – sama menggunakan analisa teknikal, pandangan setiap pelaku pasar dapat berbeda. Bayangkan apabila anda menerima informasi bahwa kebanyakan pelaku pasar dalam sebuah forum trader sedang menempatkan posisi transaksi yang berlawanan dengan anda. Dalam kondisi tersebut anda bisa saja malah menutup posisi transaksi.

Ketiga perilaku pelaku pasar diatas dapat dieliminasi oleh kesabaran dan kedisiplinan. Sayangnya tidak ada rumus untuk bisa meraih kedua hal tersebut selain latihan dan jam terbang. Anda dapat melatih kesabaran dan kedisiplinan ini dengan menggunakan demo account. Silahkan anda gunakan demo account tersebut untuk melatih kesabaran anda.

Baca juga:
Strategi Sederhana Menghadapi Market Sideway
Anda Losing Trader Atau Winning Trader ?
5 Kunci Utama Hindari Kegagalan Trading Forex

Selasa, 05 April 2016

Analisa Fundamental Vs Analisa Teknikal

Suatu bagian penting yang harus diketahui dari setiap pemula adalah mengetahui perbedaan antara analisa fundamental dan analisa teknikal. Banyak investor / trader menggunakan analisa fundamental atau teknikal ketika mereka masuk ke dalam pasar uang. Seperti namanya, analisa fundamental digunakan untuk mengetahui tentang dasar-dasar ekonomi, neraca, laporan laba rugi, dll. Di sisi lain analisa teknikal, berkaitan dengan mempelajari kinerja sejarah pergerakan harga dengan mengukurnya kepada pergerakan harga di masa depan.

Nah dalam penjelasan selanjutnya, kita akan melihat perbedaan antara kedua metode analisa.

Analisa Fundamental

Beberapa investor atau trader legendaris mengatakan bahwa analisa fundamental adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui tentang segala sesuatu mengenai pergerakan harga.

Tujuan dasar dari seorang analis fundamental adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang parameter penting dari kinerja uang dari laporan arus kas, neraca, laporan laba rugi, dll. Dan seorang analis Fundamental menghabiskan waktu mereka untuk mengetahui tentang keadaan ekonomi suatu negara. Mereka melakukan analisa suku bunga yang berlaku dan indeks harga konsumen. Hal ini tidak biasa bagi seorang analis teknikal dimana faktor dalam pengaruh iklim ekonomi global terhadap prospek pergerakan harga dapat mempengaruhi harga.

Keuntungan dari analisa fundamental adalah jika ekonomi telah dilakukan secara konsisten dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar, dan membuat prospek ekonomi jangka panjang yang cerah. Di lain pihak, analis fundamental percaya bahwa pasar saham tidak benar-benar mewakili nilai sebenarnya dari valuasi perusahaan karena sifat spekulatif dari pedagang. Analis fundamental percaya pada konsep investasi dengan berpegangan pada saham yang bagus untuk jangka waktu yang panjang dan dapat memperoleh dividen dengan melihat investasi yan gdilakukan pada perusahaan tersebut. Analisis fundamental mungkin telah ada sejak zaman pasar saham pertama kali dibuka. Analisis fundamental terlihat lebih luas, dan mayoritas investor di seluruh dunia mendukung bentuk analisis model ini.

Analisa Teknikal

Analis teknikal cukup dengan melihat historis harga dalam rangka untuk memprediksi tren pergerakan harga masa depan. Analis teknikal percaya bahwa tidak ada kebutuhan untuk melakukan analisa fundamental. Bertentangan dengan pemikiran analis fundamental, analis teknikal percaya bahwa harga masa lalu memiliki kemampuan untuk ” memperbaiki ” pergerakan harga saat ini, dan saat ini harga yang bergerak merupakan sikap investor ke arah itu. Analis teknikal jarang melihat atau memperhatkian pada kinerja ekonomi, mereka lebih tertarik untuk mengetahui tentang kinerja pergerakan harga. Semua perhatian seorang analis teknikal difokuskan pada grafik harga historis. Mereka juga memprediksi dalam volume harga yang diperdagangkan. Jadi pada dasarnya,seorang analis teknikal lebih tertarik untuk mengetahui bagaimana harga di jam berikutnya, hari, atau minggu. Mereka tidak memiliki rencana jangka panjang untuk tetap berinvestasi, dan banyak kali transaksi dilakukan dalam sepersekian detik. Walaupun investasi memiliki waktu yang dapat dipelajari oleh analisa teknikal, yang telah mendapatkan beberapa momen di masa lalu.

Tetapi saat ini, banyak perusahaan pialang atau trader professional sekarang menggunakan kombinasi analisa fundamental dan teknikal untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik pada prospek investasi mereka. Jika Anda pelajari sebelum membuka posisi atau masuk ke pasar dengan maksud ingin mencapai keuntungan dalam jangka waktu panjang, Anda harus melihat dan melakukan analisa secara fundamental. Di sisi lain, jika Anda mencari di manfaat dari volatilitas harga di pasar dengan jangka waktu pendek, maka analisa teknikal akan mudah untuk dilakukan.

Kami berharap bahwa penjelasan ini dapat membantu Anda dalam mengetahui perbedaan antara kedua bentuk analisa.

Baca juga:
Trading Forex Tanpa Kalah (No Loss)
Komponen System Trading
Istilah-istilah Dalam Analisis Fudamental

Minggu, 03 April 2016

Kata Siapa Ukuran Lot Dalam Trading Tidak Penting?

Saya pernah melihat iklan minuman. Ceritanya ada seorang pemain basket berbadan kecil mengadapi lawannya yang memiliki ukuran badan dua kali lebih besar. Singkat cerita, pemain basket bertubuh kecil itu berhasil mengecoh pemain yang bertubuh besar dan melakukan slam dunk. Di akhir iklan muncul tulisan “Size doesn’t matter”. Ukuran tidak penting.

Anda setuju dengan iklan itu? Saya tidak sepenuhnya setuju.

Begini. Bagi seorang trader atau analis, ukuran justru merupakan hal yang harus diperhatikan dengan seksama. Ukuran yang dimaksud adalah ukuran LOT. Sebagai contoh, jika Anda hanya memiliki $10,000 di akun trading Anda dan Anda melakukan transaksi sebesar sepuluh lot, bisa-bisa Anda akan cepat bangkrut.

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan para trader pemula adalah overtrade, yaitu suatu kondisi di mana ia melakukan terlalu banyak transaksi. Mereka tidak mengetahui berapa jumlah maksimal transaksi yang boleh mereka lakukan berdasarkan kekuatan modal mereka, padahal kesalahan memperhitungkan kekuatan modal secara langsung akan berimbas pada equity/kekuatan modal.

Teknik yang bisa memberi informasi tersebut disebut dengan position sizing. Trader pemula sebaiknya tidak meresikokan lebih dari 1-2% dari total dana yang dimiliki. Artinya, jika seorang trader memiliki $10,000 dalam akun tradingnya, maka ia tidak boleh mengalami kerugian lebih dari $100-$200 per transaksi.

Sebagai contoh, jika trader tersebut meresikokan 1% dan ia melihat ada sinyal beli dengan batasan resiko (stop loss) sebesar 50 pips, dengan asumsi bahwa 1 pip adalah sama dengan $10 maka ia maksimal hanya boleh melakukan transaksi sebesar 2 (dua) lot saja. Dengan demikian, jika transaksi dua lot itu mengenai stop loss, ia hanya akan mengalami kerugian sebesar 2 x $500 = $1000.

Jika transaksi sebesar dua lot tersebut ternyata berhasil memproduksi keuntungan sebesar 50 pips juga, maka trader tersebut akan memperoleh keuntungan sebesar $1000. Di sinilah permasalahan dimulai.

Kebanyakan trader pemula mengira bahwa mereka akan bisa dengan cepat melipatgandakan keuntungan mereka dengan cara memperbesar jumlah lot karena mereka beruntung beberapa transaksi pertama ternyata menghasilkan profit.

Ini adalah kesalahan BESAR. Jumlah lot – atau disebut dengan position size – ibarat pedang bermata dua. Position size yang besar memang bisa memberikan keuntungan yang berlipat ganda, namun juga bisa menyebabkan kerugian yang menyakitkan. Keuntungan berlipat ganda akan datang jika posisi yang diambil searah dengan pergerakan pasar, namun kerugian yang menusuk jantung juga akan datang jika ternyata posisi yang diambil melawan arah pergerakan pasar.

Langkah amatir lain yang dilakukan oleh para trader pemula adalah melipatgandakan jumlah lot ketika transaksi sebelumnya mengalami kerugian, dengan harapan pergerakan koreksi akan segeera menutupi keruhian mereka. Teknik ini dikenal dengan sebutan martingale.

“Sebentar, martingale adalah langkah amatir? Bukankah banyak trader di luar sana; bahkan yang sudah berpengalaman lebih dari lima tahun; melakukan hal tersebut?”

Jangan terkejut. Lamanya seseorang di dunia trading tidak lantas menjadikan orang tersebut profesional. Teknik ini memang teknik amatir. Tidak ada satu pun trader profesional sukses yang menyarankan teknik ini. Sebut saja Alexander Elder, Ed Seykota, Victor Sperandeo, bahkan Warren Buffet sekalipun tidak pernah menyarankan untuk melakukan teknik ini. Semua orang yang disebutkan itu sepakat bahwa “the trend is your friend”, sementara teknik martingale justru menjadikan trend sebagai musuh. Ini justru merupakan kesalahan yang lebih besar lagi karena bukan hanya si trader akan menjadi lebih emosional karena kerugian yang sebelumnya, melainkan juga karena teknik ini akan semakin menguras kekuatan modal dengan cara yang sangat cepat.

Seorang trader harus belajar untuk mengurangi jumlah transaksi – bukannya menambah! – jika pasar tidak searah dengan keinginan si trader tersebut.

Semakin banyak uang yang hilang dari akun trading Anda, semakin dekatlah Anda dengan kebangkrutan. Apalagi jika kehilangan tersebut Anda perparah dengan memperbesar jumlah transaksi tanpa memperhitungkan kekuatan modal.

Sebaliknya, semakin besar uang yang Anda miliki dalam akun trading Anda, dan semakin kecil jumlah lot yang Anda masukkan dalam setiap transaksi, maka akan semakin panjang nafas Anda dalam dunia trading.

Ingat, dalam trading: size DOES matter!

Baca juga:
Tips Mencapai Profit Konsisten
Tips Mengelola Resiko
Rahasia Mengamankan Keuntungan Dalam Forex Trading