Setiap trader tentu memiliki keinginan untuk memiliki sistem trading yang ampuh, dalam arti sistem tersebut memiliki tingkat akurasi yang lumayan tinggi sehingga diharapkan akan bisa mendatangkan keuntungan yang besar pula. Saya kurang percaya jika ada trader yang tidak ingin bisa memperoleh keuntungan yang besar dari kegiatan tradingnya. Kalau pun ada, mungkin ia adalah seorang gamer yang menggunakan chart sebagai game-nya. Tetapi bahkan seorang gamer pun ingin memenangkan permainan.
Sistem trading yang ampuh tidak harus muncul dari seorang trader yang memiliki pengalaman puluhan tahun. Tentu saja jam terbang yang tinggi turut memberikan andil bagi kemampuan trading seseorang, jadi wajar jika seorang veteran mampu menciptakan sistem trading yang hebat. Yang ingin saya sampaikan di sini adalah bisa jadi seorang trader yang baru memiliki pengalaman tiga atau empat tahun mampu menciptakan sebuah strategi atau sistem trading yang ternyata profitable.
Mungkin Anda termasuk golongan “trader belia” itu. Pada umumnya para trader belia masih suka mengekor, meniru, atau menggunakan sistem trading milik trader lain yang dianggap sudah lebih senior (meskipun tingkat senioritasnya hanya berjarak satu atau dua tahun saja). OK, tidak ada yang salah dengan hal itu, namun tetap harus waspada. Namun jika kita kembali ke pernyataan saya di paragraf ke dua, yaitu trader belia pun berpeluang untuk bisa menciptakan sistem trading yang ampuh, maka saya kira tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencoba langkah-langkah menciptakan jurus trading ampuh yang akan saya paparkan berikut ini.
Sebelum kita mulai, saya perlu memberikan batasan mengenai definisi “sistem trading ampuh” ini. Sistem trading yang ampuh adalah sistem trading yang bisa memberikan keuntungan yang maksimal bagi seorang trader. Tetapi tidak berhenti sampai di situ.
Saya pernah membuat artikel mengenai korelasi antara karakter trader dengan sistem trading yang akan digunakannya. Suatu sistem – seampuh apa pun di tangan seorang trader – belum tentu akan memberikan efek yang sama jika dipergunakan oleh trader lain, karena bisa jadi sistem tersebut tidak cocok dengan karakter trader yang menggunakannya. Oleh karena itu satu-satunya cara untuk bisa mempergunakan suatu sistem trading dengan efektif adalah dengan mempergunakan sistem trading yang memang benar-benar sesuai dengan karakter trading kita. Kata kuncinya adalah karakter.
Dengan demikian, definisi lengkap sistem trading yang ampuh adalah sistem trading yang sesuai dengan karakter seorang trader sehingga bisa memberikan keuntungan yang maksimal bagi trader tersebut.
OK, mari kita mulai.
Pertama, tentukan style Anda. Apakah Anda intraday trader? Apakah Anda scalper? Atau apakah Anda seorang long-term trader? Menentukan style ini penting karena – kembali lagi – harus sesuai dengan karakter Anda. Jika Anda tipe orang yang tidak sabaran, maka tidak mungkin Anda adalah seorang long-term trader. Sebaliknya, jika Anda tidak terlalu menyukai fluktuasi yang liar, tidak mungkin Anda memilih menjadi seorang scalper. Penentuan style ini juga akan menentukan langkah selanjutnya.
Ke dua, pilih alat analisis yang paling Anda sukai dan kuasai. Ingat dua kata kunci ini: suka dan kuasai. Sebagai contoh: indikator teknikal. Anda boleh suka pada indikator tertentu jika dan hanya jika Anda menguasai cara penggunaannya. Anda juga harus tahu di mana keunggulan dan kelemahan indikator tersebut. Jangan menyukai suatu indikator hanya karena Anda pernah melihat seseorang bisa menggunakannya dengan baik dan mendapatkan profit. Ingat, di sini Anda yang melakukan trading dan apa yang terjadi pada modal yang Anda kelola adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya. Maka dari itu, Anda harus benar-benar paham apa yang akan Anda lakukan.
Seperti yang telah saya sampaikan, setiap indikator teknikal tentu memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu sebaiknya Anda juga menguasai indikator lain yang bisa menutupi kelemahan indikator yang pertama. Indikator ke dua ini pun harus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh indikator pertama. Misalnya stochastic, yang bisa memberikan sinyal valid ketika kondisi pasar cenderung sideway namun gagal mengikuti pasar yang sedang rally. Kelemahan ini bisa ditutupi – misalnya – dengan mengkombinasikan stochastic dengan moving average, yang memang diciptakan untuk mengenali trend namun kurang baik dalam mengantisipasi pasar sideway.
Ke tiga, uji dengan melakukan penelitian dan simulasi menggunakan alat analisis Anda tersebut. Penelitian dan simulasi bisa dilakukan dengan dua cara: backtest dan forward test. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri, namun saya menyarankan untuk melakukan keduanya.
Metode backtest memiliki keunggulan di mana Anda bisa melihat rekam jejak sistem yang sedang Anda uji dengan menggunakan data pergerakan harga di masa lampau (historical prica data). Anda bisa mempergunakan data hingga beberapa tahun ke belakang. Namun tentu saja kualitas data akan mempengaruhi penilaian. Data yang kurang lengkap akan memberikan hasil yang kurang akurat. Untuk mengantisipasinya, pergunakanlah data sebanyak mungkin. Misalnya data pergerakan harga hingga lima tahun ke belakang.
Metode forward test memiliki keunggulan di mana Anda bisa menguji langsung sistem trading tersebut secara live dengan keadaan pasar sesungguhnya. Dengan demikian Anda akan merasakan secara langsung efek dari setiap keputusan yang Anda ambil. Disarankan untuk menggunakan akun demo atau Demo Account, namun ingat bahwa Anda tetap harus memperlakukan akun demo tersebut seperti layaknya akun real. Saya pernah menulis artikel tentang memperlakukan akun demo seperti akun real.
Lakukanlah forward testing dalam jangka waktu yang cukup panjang. Jangan cepat puas hanya berdasarkan hasil yang diperoleh hanya dalam jangka waktu satu-dua bulan saja. Beberapa trader profesional menyarankan untuk melakukan forward testing setidaknya selama enam bulan, dengan asumsi bahwa perilaku pasar yang dinamis cenderung akan berubah-ubah dalam kurun waktu enam bulan tersebut. Dengan demikian, Anda akan memperoleh cukup data untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan sistem Anda itu di berbagai kondisi.
Ke empat, padukan dengan money management dan risk management yang baik. Ingat 3M: Mind Method, Money. Ketiganya harus seiring sejalan. Sistem trading yang canggih seperti apa pun tidak akan memiliki tingkat keberhasilan sebaik sistem yang dipadukan dengan money management dan risk management yang baik. Ingat juga bahwa kedisiplinan juga sangat berperan penting dalam kesuksesan trading Anda.
Ke lima, selalu lakukan evaluasi dan upgrading yang perlu. Seperti yang telah disampaikan di poin ke tiga, pasar bersifat sangat dinamis. Bisa jadi ada saat di mana sistem Anda tidak lagi mampu mengikuti perubahan pasar. Pada saat itulah Anda harus mengevaluasi sistem trading tersebut. Cari di mana kelemahannya untuk segera diperbaiki, lalu lakukan upgrade yang dianggap perlu. Setelah melakukan langkah ke lima ini, Anda perlu kembali mengulangi dari langkah ke dua.
Selamat mencoba.
Baca juga:
Info Strategi Forex 100% Profit
TERIMA TITIPAN
Tips Mencapai Profit Konsisten
Selasa, 26 April 2016
Senin, 18 April 2016
Tips Sederhana Mengatasi Emosi Pada Saat Trading
Pernahkah Anda berada pada situasi trading sementara kondisi emosi Anda sedang tidak stabil? Sementara kita mengetahui bahwa trading pada situasi seperti ini sangatlah riskan. Bisa jadi keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang seharusnya Anda ambil. Trading dalam kondisi emosi yang stabil saja kita masih berpeluang untuk loss, apalagi dalam kondisi emosi yang tidak stabil.
Salah satu tips sederhana yang bisa dibagi dalam mengatasi emosi yang tidak stabil pada saat trading adalah dengan mengganti warna chart pada platform trading Anda. Dari banyak penelitian diketahui bahwa warna ternyata mempunyai efek psikologis yang bisa berpengaruh pada pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan kita. Sebagai contoh sederhananya adalah ketika kita memasuki sebuah ruangan, kita bisa merasakan bahwa ruangan tersebut luas padahal sebenarnya tidak. Ini salah satunya disebabkan oleh pemilihan warna pada ruangan tersebut. Maka tidak heran apabila kemudian muncullah ilmu yang menggunakan warna untuk terapi warna atau yang disebut colourology (menggunakan warna untuk meyembuhkan). Cara seperti ini sudah dipraktekkan oleh banyak kebudayaan kuno seperti Mesir dan juga Cina.
Ada beberapa warna yang menghasilkan efek psikologis menenangkan. Warna apa sajakah itu?
- Kuning : memberikan efek semangat dan rasa percaya diri. Bisa mengubah perasaan yang sedang murung menjadi lebih ceria dan bersemangat, serta membuat Anda lebih waspada dan tegas
- Biru muda : menenangkan dan menolong Anda supaya bisa berkonsentrasi dengan tenang
- Ungu : memberikan efek spiritual, serta mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi
- Jingga : membawa keceriaan, kegembiraan, dan kehangatan, sehingga baik sekali untuk meningkatkan kreativitas dan semangat
Silahkan bereksperimen dengan warna yang sesuai dengan emosi Anda saat itu. Untuk coba platform trading, Anda bisa bereksperimen menggunakan Demo Account kami. Silahkan di coba.
Apabila Anda merasa bahwa Anda butuh untuk dirangsang dan ditingkatkan energi fisik maupun semangatnya, Anda bisa menggunakan warna merah. Tapi hati-hati, warna merah juga bisa memancing sikap agresif.
Warna ternyata tidak hanya memperindah sesuatu, tetapi juga bisa mempengaruhi kondisi psikologi orang di sekitarnya. Penentuan penggunaan warna chart yang tepat bisa membantu Anda dalam mendapatkan emosi yang stabil dalam posisi trading. Silahkan bereksplorasi semaksimal mungkin untuk memilih warna chart yang tepat.
Baca juga:
Pertolongan Pertama Ketika Trading Dalam Posisi Rugi
Jangan Menghancurkan Trading Anda Dengan Pemikiran Berlebihan
Rahasia Dahsyat Sukses Demo dan Real Trading Forex
Salah satu tips sederhana yang bisa dibagi dalam mengatasi emosi yang tidak stabil pada saat trading adalah dengan mengganti warna chart pada platform trading Anda. Dari banyak penelitian diketahui bahwa warna ternyata mempunyai efek psikologis yang bisa berpengaruh pada pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan kita. Sebagai contoh sederhananya adalah ketika kita memasuki sebuah ruangan, kita bisa merasakan bahwa ruangan tersebut luas padahal sebenarnya tidak. Ini salah satunya disebabkan oleh pemilihan warna pada ruangan tersebut. Maka tidak heran apabila kemudian muncullah ilmu yang menggunakan warna untuk terapi warna atau yang disebut colourology (menggunakan warna untuk meyembuhkan). Cara seperti ini sudah dipraktekkan oleh banyak kebudayaan kuno seperti Mesir dan juga Cina.
Ada beberapa warna yang menghasilkan efek psikologis menenangkan. Warna apa sajakah itu?
- Kuning : memberikan efek semangat dan rasa percaya diri. Bisa mengubah perasaan yang sedang murung menjadi lebih ceria dan bersemangat, serta membuat Anda lebih waspada dan tegas
- Biru muda : menenangkan dan menolong Anda supaya bisa berkonsentrasi dengan tenang
- Ungu : memberikan efek spiritual, serta mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi
- Jingga : membawa keceriaan, kegembiraan, dan kehangatan, sehingga baik sekali untuk meningkatkan kreativitas dan semangat
Silahkan bereksperimen dengan warna yang sesuai dengan emosi Anda saat itu. Untuk coba platform trading, Anda bisa bereksperimen menggunakan Demo Account kami. Silahkan di coba.
Apabila Anda merasa bahwa Anda butuh untuk dirangsang dan ditingkatkan energi fisik maupun semangatnya, Anda bisa menggunakan warna merah. Tapi hati-hati, warna merah juga bisa memancing sikap agresif.
Warna ternyata tidak hanya memperindah sesuatu, tetapi juga bisa mempengaruhi kondisi psikologi orang di sekitarnya. Penentuan penggunaan warna chart yang tepat bisa membantu Anda dalam mendapatkan emosi yang stabil dalam posisi trading. Silahkan bereksplorasi semaksimal mungkin untuk memilih warna chart yang tepat.
Baca juga:
Pertolongan Pertama Ketika Trading Dalam Posisi Rugi
Jangan Menghancurkan Trading Anda Dengan Pemikiran Berlebihan
Rahasia Dahsyat Sukses Demo dan Real Trading Forex
Minggu, 10 April 2016
Plan The Trade, Trade The Plan
Sistem trading yang sudah teruji, tentunya dapat menghasilkan keuntungan walaupun hasilnya tidak selalu maksimal. Kebanyakan orang selalu berusaha untuk memaksakan sebuah sistem trading. Sebagai contoh, seorang pelaku pasar yang sudah mempunyai sistem trading dengan target sebesar 30 pips merasa menyesal ketika pergerakan harga ternyata mencapai 200 pips. Atau, seorang pelaku pasar mengubah tingkat resiko atau stop loss, ketika level resiko tersebut akan tersentuh. Dengan kata lain, tidak ada kedisiplinan dalam bertransaksi. Musuh terbesar seorang trader adalah ketakutan. Dan oleh karena itu, anda harus membuat sebuah perencanaan trading yang matang, dan selanjutnya dijalankan dengan baik untuk meminimalkan ketakutan atau kebingungan pada saat bertransaksi.
Ketidakdisiplinan itu bisa berupa penyelewengan dari penerapan stategi transaksi ataupun dari strategi manajemen resiko. Dari sisi strategi transaksi, psychological error yang sering dilakukan adalah seperti terlalu cepat melakukan posisi transaksi ( buy atau sell), membesarkan nilai stop loss, melawan arah tren, menebak support ataupun resistance, dan sebagainya. Sedangkan dari sisi manajemen resiko, biasanya yang terjadi adalah membesarkan volume transaksi, terlalu banyak membuka posisi transaksi, gagal memproteksi keuntungan, dan sebagainya.
Kapan biasanya seorang trader melenceng dari rencana yang telah dibuat sebelumnya? Ada tiga kondisi dimana seorang trader dapat kehilangan kedisiplinannya. Yang pertama adalah ketika sedang mengalami kerugian transaksi secara beruntun. Bayangkan apabila anda menempatkan sebuah posisi transaksi, lalu pergerakan tersebut tiba – tiba langsung bergerak berlawanan dengan arah transaksi anda. Setiap anda melakukan transaksi buy, harga tiba – tiba turun. Dan sebaliknya ketika anda menempatkan posisis sell, harga tiba – tiba naik. Biasanya, perasaan untuk membalas kerugian akan timbul dan kemudian logika pengambilan keputusan transaksi tidak lagi digunakan.
Kondisi yang kedua adalah ketika seorang trader sedang mengalami keuntungan secara beruntun. Bayangkan apabila keuntungan anda dalam satu bulan dapat mencapai 1000 persen atau dengan kata lain balance pada awal bulan bertambah sebesar 10 kali lipat. Perasaan yang timbul dalam kondisi ini adalah perasaan percaya diri yang berlebih dan kerakusan. Biasanya, pada bulan berikutnya anda tidak akan puas walaupun anda dapat menghasilkan keuntungan 100 persen karena yang anda lihat adalah dalam 1 bulan anda pernah menciptakan keuntungan 1000 persen, atau bahkan, anda dapat meremehkan aturan management resiko karena sudah merasa mencapai keuntungan 1000 persen.
Kondisi yang ketiga adalah ketika terlalu banyak informasi yang tidak perlu. Anda perlu ingat bahwa ilmu analisa teknikal tidak selalu seiringan hubungannya dengan analisa fundamental. Terkadang berita – berita fundamental akan memberikan sentiment yang berbeda dari analisa yang sudah anda buat. Perasaan ragu dalam diri seorang pelaku pasar dapat saja timbul dalam kondisi tersebut. Tidak hanya itu, seperti yang sudah kita bahas juga, walaupun sama – sama menggunakan analisa teknikal, pandangan setiap pelaku pasar dapat berbeda. Bayangkan apabila anda menerima informasi bahwa kebanyakan pelaku pasar dalam sebuah forum trader sedang menempatkan posisi transaksi yang berlawanan dengan anda. Dalam kondisi tersebut anda bisa saja malah menutup posisi transaksi.
Ketiga perilaku pelaku pasar diatas dapat dieliminasi oleh kesabaran dan kedisiplinan. Sayangnya tidak ada rumus untuk bisa meraih kedua hal tersebut selain latihan dan jam terbang. Anda dapat melatih kesabaran dan kedisiplinan ini dengan menggunakan demo account. Silahkan anda gunakan demo account tersebut untuk melatih kesabaran anda.
Baca juga:
Strategi Sederhana Menghadapi Market Sideway
Anda Losing Trader Atau Winning Trader ?
5 Kunci Utama Hindari Kegagalan Trading Forex
Ketidakdisiplinan itu bisa berupa penyelewengan dari penerapan stategi transaksi ataupun dari strategi manajemen resiko. Dari sisi strategi transaksi, psychological error yang sering dilakukan adalah seperti terlalu cepat melakukan posisi transaksi ( buy atau sell), membesarkan nilai stop loss, melawan arah tren, menebak support ataupun resistance, dan sebagainya. Sedangkan dari sisi manajemen resiko, biasanya yang terjadi adalah membesarkan volume transaksi, terlalu banyak membuka posisi transaksi, gagal memproteksi keuntungan, dan sebagainya.
Kapan biasanya seorang trader melenceng dari rencana yang telah dibuat sebelumnya? Ada tiga kondisi dimana seorang trader dapat kehilangan kedisiplinannya. Yang pertama adalah ketika sedang mengalami kerugian transaksi secara beruntun. Bayangkan apabila anda menempatkan sebuah posisi transaksi, lalu pergerakan tersebut tiba – tiba langsung bergerak berlawanan dengan arah transaksi anda. Setiap anda melakukan transaksi buy, harga tiba – tiba turun. Dan sebaliknya ketika anda menempatkan posisis sell, harga tiba – tiba naik. Biasanya, perasaan untuk membalas kerugian akan timbul dan kemudian logika pengambilan keputusan transaksi tidak lagi digunakan.
Kondisi yang kedua adalah ketika seorang trader sedang mengalami keuntungan secara beruntun. Bayangkan apabila keuntungan anda dalam satu bulan dapat mencapai 1000 persen atau dengan kata lain balance pada awal bulan bertambah sebesar 10 kali lipat. Perasaan yang timbul dalam kondisi ini adalah perasaan percaya diri yang berlebih dan kerakusan. Biasanya, pada bulan berikutnya anda tidak akan puas walaupun anda dapat menghasilkan keuntungan 100 persen karena yang anda lihat adalah dalam 1 bulan anda pernah menciptakan keuntungan 1000 persen, atau bahkan, anda dapat meremehkan aturan management resiko karena sudah merasa mencapai keuntungan 1000 persen.
Kondisi yang ketiga adalah ketika terlalu banyak informasi yang tidak perlu. Anda perlu ingat bahwa ilmu analisa teknikal tidak selalu seiringan hubungannya dengan analisa fundamental. Terkadang berita – berita fundamental akan memberikan sentiment yang berbeda dari analisa yang sudah anda buat. Perasaan ragu dalam diri seorang pelaku pasar dapat saja timbul dalam kondisi tersebut. Tidak hanya itu, seperti yang sudah kita bahas juga, walaupun sama – sama menggunakan analisa teknikal, pandangan setiap pelaku pasar dapat berbeda. Bayangkan apabila anda menerima informasi bahwa kebanyakan pelaku pasar dalam sebuah forum trader sedang menempatkan posisi transaksi yang berlawanan dengan anda. Dalam kondisi tersebut anda bisa saja malah menutup posisi transaksi.
Ketiga perilaku pelaku pasar diatas dapat dieliminasi oleh kesabaran dan kedisiplinan. Sayangnya tidak ada rumus untuk bisa meraih kedua hal tersebut selain latihan dan jam terbang. Anda dapat melatih kesabaran dan kedisiplinan ini dengan menggunakan demo account. Silahkan anda gunakan demo account tersebut untuk melatih kesabaran anda.
Baca juga:
Strategi Sederhana Menghadapi Market Sideway
Anda Losing Trader Atau Winning Trader ?
5 Kunci Utama Hindari Kegagalan Trading Forex
Selasa, 05 April 2016
Analisa Fundamental Vs Analisa Teknikal
Suatu bagian penting yang harus diketahui dari setiap pemula adalah mengetahui perbedaan antara analisa fundamental dan analisa teknikal. Banyak investor / trader menggunakan analisa fundamental atau teknikal ketika mereka masuk ke dalam pasar uang. Seperti namanya, analisa fundamental digunakan untuk mengetahui tentang dasar-dasar ekonomi, neraca, laporan laba rugi, dll. Di sisi lain analisa teknikal, berkaitan dengan mempelajari kinerja sejarah pergerakan harga dengan mengukurnya kepada pergerakan harga di masa depan.
Nah dalam penjelasan selanjutnya, kita akan melihat perbedaan antara kedua metode analisa.
Analisa Fundamental
Beberapa investor atau trader legendaris mengatakan bahwa analisa fundamental adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui tentang segala sesuatu mengenai pergerakan harga.
Tujuan dasar dari seorang analis fundamental adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang parameter penting dari kinerja uang dari laporan arus kas, neraca, laporan laba rugi, dll. Dan seorang analis Fundamental menghabiskan waktu mereka untuk mengetahui tentang keadaan ekonomi suatu negara. Mereka melakukan analisa suku bunga yang berlaku dan indeks harga konsumen. Hal ini tidak biasa bagi seorang analis teknikal dimana faktor dalam pengaruh iklim ekonomi global terhadap prospek pergerakan harga dapat mempengaruhi harga.
Keuntungan dari analisa fundamental adalah jika ekonomi telah dilakukan secara konsisten dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar, dan membuat prospek ekonomi jangka panjang yang cerah. Di lain pihak, analis fundamental percaya bahwa pasar saham tidak benar-benar mewakili nilai sebenarnya dari valuasi perusahaan karena sifat spekulatif dari pedagang. Analis fundamental percaya pada konsep investasi dengan berpegangan pada saham yang bagus untuk jangka waktu yang panjang dan dapat memperoleh dividen dengan melihat investasi yan gdilakukan pada perusahaan tersebut. Analisis fundamental mungkin telah ada sejak zaman pasar saham pertama kali dibuka. Analisis fundamental terlihat lebih luas, dan mayoritas investor di seluruh dunia mendukung bentuk analisis model ini.
Analisa Teknikal
Analis teknikal cukup dengan melihat historis harga dalam rangka untuk memprediksi tren pergerakan harga masa depan. Analis teknikal percaya bahwa tidak ada kebutuhan untuk melakukan analisa fundamental. Bertentangan dengan pemikiran analis fundamental, analis teknikal percaya bahwa harga masa lalu memiliki kemampuan untuk ” memperbaiki ” pergerakan harga saat ini, dan saat ini harga yang bergerak merupakan sikap investor ke arah itu. Analis teknikal jarang melihat atau memperhatkian pada kinerja ekonomi, mereka lebih tertarik untuk mengetahui tentang kinerja pergerakan harga. Semua perhatian seorang analis teknikal difokuskan pada grafik harga historis. Mereka juga memprediksi dalam volume harga yang diperdagangkan. Jadi pada dasarnya,seorang analis teknikal lebih tertarik untuk mengetahui bagaimana harga di jam berikutnya, hari, atau minggu. Mereka tidak memiliki rencana jangka panjang untuk tetap berinvestasi, dan banyak kali transaksi dilakukan dalam sepersekian detik. Walaupun investasi memiliki waktu yang dapat dipelajari oleh analisa teknikal, yang telah mendapatkan beberapa momen di masa lalu.
Tetapi saat ini, banyak perusahaan pialang atau trader professional sekarang menggunakan kombinasi analisa fundamental dan teknikal untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik pada prospek investasi mereka. Jika Anda pelajari sebelum membuka posisi atau masuk ke pasar dengan maksud ingin mencapai keuntungan dalam jangka waktu panjang, Anda harus melihat dan melakukan analisa secara fundamental. Di sisi lain, jika Anda mencari di manfaat dari volatilitas harga di pasar dengan jangka waktu pendek, maka analisa teknikal akan mudah untuk dilakukan.
Kami berharap bahwa penjelasan ini dapat membantu Anda dalam mengetahui perbedaan antara kedua bentuk analisa.
Baca juga:
Trading Forex Tanpa Kalah (No Loss)
Komponen System Trading
Istilah-istilah Dalam Analisis Fudamental
Nah dalam penjelasan selanjutnya, kita akan melihat perbedaan antara kedua metode analisa.
Analisa Fundamental
Beberapa investor atau trader legendaris mengatakan bahwa analisa fundamental adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui tentang segala sesuatu mengenai pergerakan harga.
Tujuan dasar dari seorang analis fundamental adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang parameter penting dari kinerja uang dari laporan arus kas, neraca, laporan laba rugi, dll. Dan seorang analis Fundamental menghabiskan waktu mereka untuk mengetahui tentang keadaan ekonomi suatu negara. Mereka melakukan analisa suku bunga yang berlaku dan indeks harga konsumen. Hal ini tidak biasa bagi seorang analis teknikal dimana faktor dalam pengaruh iklim ekonomi global terhadap prospek pergerakan harga dapat mempengaruhi harga.
Keuntungan dari analisa fundamental adalah jika ekonomi telah dilakukan secara konsisten dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar, dan membuat prospek ekonomi jangka panjang yang cerah. Di lain pihak, analis fundamental percaya bahwa pasar saham tidak benar-benar mewakili nilai sebenarnya dari valuasi perusahaan karena sifat spekulatif dari pedagang. Analis fundamental percaya pada konsep investasi dengan berpegangan pada saham yang bagus untuk jangka waktu yang panjang dan dapat memperoleh dividen dengan melihat investasi yan gdilakukan pada perusahaan tersebut. Analisis fundamental mungkin telah ada sejak zaman pasar saham pertama kali dibuka. Analisis fundamental terlihat lebih luas, dan mayoritas investor di seluruh dunia mendukung bentuk analisis model ini.
Analisa Teknikal
Analis teknikal cukup dengan melihat historis harga dalam rangka untuk memprediksi tren pergerakan harga masa depan. Analis teknikal percaya bahwa tidak ada kebutuhan untuk melakukan analisa fundamental. Bertentangan dengan pemikiran analis fundamental, analis teknikal percaya bahwa harga masa lalu memiliki kemampuan untuk ” memperbaiki ” pergerakan harga saat ini, dan saat ini harga yang bergerak merupakan sikap investor ke arah itu. Analis teknikal jarang melihat atau memperhatkian pada kinerja ekonomi, mereka lebih tertarik untuk mengetahui tentang kinerja pergerakan harga. Semua perhatian seorang analis teknikal difokuskan pada grafik harga historis. Mereka juga memprediksi dalam volume harga yang diperdagangkan. Jadi pada dasarnya,seorang analis teknikal lebih tertarik untuk mengetahui bagaimana harga di jam berikutnya, hari, atau minggu. Mereka tidak memiliki rencana jangka panjang untuk tetap berinvestasi, dan banyak kali transaksi dilakukan dalam sepersekian detik. Walaupun investasi memiliki waktu yang dapat dipelajari oleh analisa teknikal, yang telah mendapatkan beberapa momen di masa lalu.
Tetapi saat ini, banyak perusahaan pialang atau trader professional sekarang menggunakan kombinasi analisa fundamental dan teknikal untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik pada prospek investasi mereka. Jika Anda pelajari sebelum membuka posisi atau masuk ke pasar dengan maksud ingin mencapai keuntungan dalam jangka waktu panjang, Anda harus melihat dan melakukan analisa secara fundamental. Di sisi lain, jika Anda mencari di manfaat dari volatilitas harga di pasar dengan jangka waktu pendek, maka analisa teknikal akan mudah untuk dilakukan.
Kami berharap bahwa penjelasan ini dapat membantu Anda dalam mengetahui perbedaan antara kedua bentuk analisa.
Baca juga:
Trading Forex Tanpa Kalah (No Loss)
Komponen System Trading
Istilah-istilah Dalam Analisis Fudamental
Minggu, 03 April 2016
Kata Siapa Ukuran Lot Dalam Trading Tidak Penting?
Saya pernah melihat iklan minuman. Ceritanya ada seorang pemain basket berbadan kecil mengadapi lawannya yang memiliki ukuran badan dua kali lebih besar. Singkat cerita, pemain basket bertubuh kecil itu berhasil mengecoh pemain yang bertubuh besar dan melakukan slam dunk. Di akhir iklan muncul tulisan “Size doesn’t matter”. Ukuran tidak penting.
Anda setuju dengan iklan itu? Saya tidak sepenuhnya setuju.
Begini. Bagi seorang trader atau analis, ukuran justru merupakan hal yang harus diperhatikan dengan seksama. Ukuran yang dimaksud adalah ukuran LOT. Sebagai contoh, jika Anda hanya memiliki $10,000 di akun trading Anda dan Anda melakukan transaksi sebesar sepuluh lot, bisa-bisa Anda akan cepat bangkrut.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan para trader pemula adalah overtrade, yaitu suatu kondisi di mana ia melakukan terlalu banyak transaksi. Mereka tidak mengetahui berapa jumlah maksimal transaksi yang boleh mereka lakukan berdasarkan kekuatan modal mereka, padahal kesalahan memperhitungkan kekuatan modal secara langsung akan berimbas pada equity/kekuatan modal.
Teknik yang bisa memberi informasi tersebut disebut dengan position sizing. Trader pemula sebaiknya tidak meresikokan lebih dari 1-2% dari total dana yang dimiliki. Artinya, jika seorang trader memiliki $10,000 dalam akun tradingnya, maka ia tidak boleh mengalami kerugian lebih dari $100-$200 per transaksi.
Sebagai contoh, jika trader tersebut meresikokan 1% dan ia melihat ada sinyal beli dengan batasan resiko (stop loss) sebesar 50 pips, dengan asumsi bahwa 1 pip adalah sama dengan $10 maka ia maksimal hanya boleh melakukan transaksi sebesar 2 (dua) lot saja. Dengan demikian, jika transaksi dua lot itu mengenai stop loss, ia hanya akan mengalami kerugian sebesar 2 x $500 = $1000.
Jika transaksi sebesar dua lot tersebut ternyata berhasil memproduksi keuntungan sebesar 50 pips juga, maka trader tersebut akan memperoleh keuntungan sebesar $1000. Di sinilah permasalahan dimulai.
Kebanyakan trader pemula mengira bahwa mereka akan bisa dengan cepat melipatgandakan keuntungan mereka dengan cara memperbesar jumlah lot karena mereka beruntung beberapa transaksi pertama ternyata menghasilkan profit.
Ini adalah kesalahan BESAR. Jumlah lot – atau disebut dengan position size – ibarat pedang bermata dua. Position size yang besar memang bisa memberikan keuntungan yang berlipat ganda, namun juga bisa menyebabkan kerugian yang menyakitkan. Keuntungan berlipat ganda akan datang jika posisi yang diambil searah dengan pergerakan pasar, namun kerugian yang menusuk jantung juga akan datang jika ternyata posisi yang diambil melawan arah pergerakan pasar.
Langkah amatir lain yang dilakukan oleh para trader pemula adalah melipatgandakan jumlah lot ketika transaksi sebelumnya mengalami kerugian, dengan harapan pergerakan koreksi akan segeera menutupi keruhian mereka. Teknik ini dikenal dengan sebutan martingale.
“Sebentar, martingale adalah langkah amatir? Bukankah banyak trader di luar sana; bahkan yang sudah berpengalaman lebih dari lima tahun; melakukan hal tersebut?”
Jangan terkejut. Lamanya seseorang di dunia trading tidak lantas menjadikan orang tersebut profesional. Teknik ini memang teknik amatir. Tidak ada satu pun trader profesional sukses yang menyarankan teknik ini. Sebut saja Alexander Elder, Ed Seykota, Victor Sperandeo, bahkan Warren Buffet sekalipun tidak pernah menyarankan untuk melakukan teknik ini. Semua orang yang disebutkan itu sepakat bahwa “the trend is your friend”, sementara teknik martingale justru menjadikan trend sebagai musuh. Ini justru merupakan kesalahan yang lebih besar lagi karena bukan hanya si trader akan menjadi lebih emosional karena kerugian yang sebelumnya, melainkan juga karena teknik ini akan semakin menguras kekuatan modal dengan cara yang sangat cepat.
Seorang trader harus belajar untuk mengurangi jumlah transaksi – bukannya menambah! – jika pasar tidak searah dengan keinginan si trader tersebut.
Semakin banyak uang yang hilang dari akun trading Anda, semakin dekatlah Anda dengan kebangkrutan. Apalagi jika kehilangan tersebut Anda perparah dengan memperbesar jumlah transaksi tanpa memperhitungkan kekuatan modal.
Sebaliknya, semakin besar uang yang Anda miliki dalam akun trading Anda, dan semakin kecil jumlah lot yang Anda masukkan dalam setiap transaksi, maka akan semakin panjang nafas Anda dalam dunia trading.
Ingat, dalam trading: size DOES matter!
Baca juga:
Tips Mencapai Profit Konsisten
Tips Mengelola Resiko
Rahasia Mengamankan Keuntungan Dalam Forex Trading
Anda setuju dengan iklan itu? Saya tidak sepenuhnya setuju.
Begini. Bagi seorang trader atau analis, ukuran justru merupakan hal yang harus diperhatikan dengan seksama. Ukuran yang dimaksud adalah ukuran LOT. Sebagai contoh, jika Anda hanya memiliki $10,000 di akun trading Anda dan Anda melakukan transaksi sebesar sepuluh lot, bisa-bisa Anda akan cepat bangkrut.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan para trader pemula adalah overtrade, yaitu suatu kondisi di mana ia melakukan terlalu banyak transaksi. Mereka tidak mengetahui berapa jumlah maksimal transaksi yang boleh mereka lakukan berdasarkan kekuatan modal mereka, padahal kesalahan memperhitungkan kekuatan modal secara langsung akan berimbas pada equity/kekuatan modal.
Teknik yang bisa memberi informasi tersebut disebut dengan position sizing. Trader pemula sebaiknya tidak meresikokan lebih dari 1-2% dari total dana yang dimiliki. Artinya, jika seorang trader memiliki $10,000 dalam akun tradingnya, maka ia tidak boleh mengalami kerugian lebih dari $100-$200 per transaksi.
Sebagai contoh, jika trader tersebut meresikokan 1% dan ia melihat ada sinyal beli dengan batasan resiko (stop loss) sebesar 50 pips, dengan asumsi bahwa 1 pip adalah sama dengan $10 maka ia maksimal hanya boleh melakukan transaksi sebesar 2 (dua) lot saja. Dengan demikian, jika transaksi dua lot itu mengenai stop loss, ia hanya akan mengalami kerugian sebesar 2 x $500 = $1000.
Jika transaksi sebesar dua lot tersebut ternyata berhasil memproduksi keuntungan sebesar 50 pips juga, maka trader tersebut akan memperoleh keuntungan sebesar $1000. Di sinilah permasalahan dimulai.
Kebanyakan trader pemula mengira bahwa mereka akan bisa dengan cepat melipatgandakan keuntungan mereka dengan cara memperbesar jumlah lot karena mereka beruntung beberapa transaksi pertama ternyata menghasilkan profit.
Ini adalah kesalahan BESAR. Jumlah lot – atau disebut dengan position size – ibarat pedang bermata dua. Position size yang besar memang bisa memberikan keuntungan yang berlipat ganda, namun juga bisa menyebabkan kerugian yang menyakitkan. Keuntungan berlipat ganda akan datang jika posisi yang diambil searah dengan pergerakan pasar, namun kerugian yang menusuk jantung juga akan datang jika ternyata posisi yang diambil melawan arah pergerakan pasar.
Langkah amatir lain yang dilakukan oleh para trader pemula adalah melipatgandakan jumlah lot ketika transaksi sebelumnya mengalami kerugian, dengan harapan pergerakan koreksi akan segeera menutupi keruhian mereka. Teknik ini dikenal dengan sebutan martingale.
“Sebentar, martingale adalah langkah amatir? Bukankah banyak trader di luar sana; bahkan yang sudah berpengalaman lebih dari lima tahun; melakukan hal tersebut?”
Jangan terkejut. Lamanya seseorang di dunia trading tidak lantas menjadikan orang tersebut profesional. Teknik ini memang teknik amatir. Tidak ada satu pun trader profesional sukses yang menyarankan teknik ini. Sebut saja Alexander Elder, Ed Seykota, Victor Sperandeo, bahkan Warren Buffet sekalipun tidak pernah menyarankan untuk melakukan teknik ini. Semua orang yang disebutkan itu sepakat bahwa “the trend is your friend”, sementara teknik martingale justru menjadikan trend sebagai musuh. Ini justru merupakan kesalahan yang lebih besar lagi karena bukan hanya si trader akan menjadi lebih emosional karena kerugian yang sebelumnya, melainkan juga karena teknik ini akan semakin menguras kekuatan modal dengan cara yang sangat cepat.
Seorang trader harus belajar untuk mengurangi jumlah transaksi – bukannya menambah! – jika pasar tidak searah dengan keinginan si trader tersebut.
Semakin banyak uang yang hilang dari akun trading Anda, semakin dekatlah Anda dengan kebangkrutan. Apalagi jika kehilangan tersebut Anda perparah dengan memperbesar jumlah transaksi tanpa memperhitungkan kekuatan modal.
Sebaliknya, semakin besar uang yang Anda miliki dalam akun trading Anda, dan semakin kecil jumlah lot yang Anda masukkan dalam setiap transaksi, maka akan semakin panjang nafas Anda dalam dunia trading.
Ingat, dalam trading: size DOES matter!
Baca juga:
Tips Mencapai Profit Konsisten
Tips Mengelola Resiko
Rahasia Mengamankan Keuntungan Dalam Forex Trading
Rabu, 30 Maret 2016
Tips Mencapai Profit Konsisten
· Banyak trader forex yang selalu berjuang dengan susah payah mengira bahwa untuk memperoleh profit yang konsisten dalam trading adalah hal yang sulit dan lebih merupakan suatu kebetulan. Berjuang dengan susah payah bisa berarti berusaha terus menerus menemukan metode dan strategi yang pas dengan trial and error, atau mencoba beberapa paket software trading dan robot. Walau begitu, banyak diantara mereka yang gagal menghasilkan profit yang konsisten. Sebaliknya para trader profesional yang seakan trading dengan santai dan tanpa beban bisa memnghasilkan profit dengan konsisten. Apakah ada yang salah?
Sebenarnya banyak trader yang telah mengetahui bagaimana menghasilkan profit yang konsisten, tetapi mereka tidak menerapkan pengetahuan tersebut dengan proporsional dan tepat. Semua trader forex tentu termotivasi untuk memperoleh profit, tetapi fokus mereka kurang tepat. Motivasi trader profesional terfokus pada perolehan hasil dalam jangka panjang, sementara trader pada umumnya termotivasi untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam jangka pendek. Mungkin karena alasan ini, para trader profesional seolah tampak santai dan tanpa beban. Selain fokus pada hasil jangka panjang sebagai alasan utama, ada baiknya kita mengetahui beberapa alasan yang membuat trader profesional bisa memperoleh profit dengan konsisten.
1. Trader profesional tidak memerlukan banyak waktu untuk analisa pasar. Mungkin kita mengira kita kurang banyak meluangkan waktu guna mendalami berita-berita ekonomi yang mempengaruhi pasar hingga kita selalu lambat mengantisipasi arah pergerakan harga yang berujung pada hasil trading yang tidak konsisten. Disadari atau tidak, banyak diantara kita yang telah meluangkan waktu lebih banyak dari para trader profesional untuk menghimpun data dari berbagai sumber berita. Trader profesional juga melakukan itu, tetapi hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Yang penting bagi mereka adalah sinyal untuk trading, yang berarti layak atau tidaknya untuk membuka sebuah posisi, menutup posisi, atau menambah posisi baru pada kondisi pasar pada saat itu.
2. Trader Profesional selalu trading berdasarkan apa yang mereka lihat, bukan pada apa yang mereka kira akan terjadi. Dengan kata lain mereka trading dengan obyektif. Banyak trader yang tergoda untuk memperkirakan apa yang bakal terjadi di pasar setelah membaca dan menganalisa perkembangan sebuah berita ekonomi. Hal ini sering membuat trader merasa sangat optimis dan melakukan pelanggaran pada strategi managemen resiko dengan misalnya melipat gandakan ukuran lot trading, atau menambah posisi baru hingga over-trading.
Sebaliknya, trader profesional mengetahui bahwa mereka tidak akan pernah tahu dengan pasti kemana arah gerak pasar, sejelas apapun petunjuk dari berita ekonomi. Dalam hal ini tentu mereka belajar dari pengalaman, oleh sebab itu mereka sangat patuh pada managemen resiko yang telah disepakati. Semua berita selalu dikombinasikan dengan sinyal trading yang layak. Mereka tidak memaksakan diri atau memasang target untuk ‘harus masuk pasar’. Trader profesional tahu dengan pasti apa yang mereka inginkan dari pasar, dan hanya akan trading jika pasar telah memberinya peluang.
3. Trader profesional tidak terlalu bergantung pada indikator teknikal. Banyak trader forex yang sebenarnya menyadari bahwa dengan banyaknya indikator pada chart trading akan membuat bingung dan cenderung over analyzing. Menurut penuturan seorang trader profesional, pertama kali yang mereka lihat dalam chart trading adalah membaca pergerakan harga seperti apa adanya, dengan hanya menandai level-level support dan resistance. Kemampuan untuk membaca pergerakan harga secara ‘telanjang’ (naked price), tanpa indikator, adalah juga sebuah analisa teknikal. Tentu saja mereka tidak mengabaikan indikator teknikal sama sekali, tetapi mereka menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dengan proporsional.
Biasanya indikator yang sering digunakan adalah moving average sebagai level support dinamis atau resistance dinamis. Mereka tidak terlalu bergantung pada indikator teknikal untuk mendapatkan ‘holy grail’atau kombinasi beberapa indikator yang selalu digunakan dalam sistem tradingnya dan diharapkan selalu benar. Mereka tahu bahwa sebagian besar indikator teknikal terbentuk setelah terjadinya pergerakan harga (bersifat lagging). Holy grail mereka adalah pada risk/reward ratio.
4. Trader profesional tidak bergantung pada software trading dan robot. Walaupun di pasaran banyak penawaran software trading dan robot yang namanya kadang cukup bombastis, sangat jarang trader profesional yang menggunakannya. Mereka lebih percaya pada pikiran dan analisanya sendiri. Software trading, seperti halnya juga software lainnya, berisi dengan program-program yang mengerjakan perintah yang sama secara berulang-ulang. Pada kenyataannya, pergerakan pasar sangat dinamis dan kecil kemungkinannya untuk mengulangi keadaan yang sama berkali-kali. Pada suatu keadaan tertentu bisa saja program tersebut bekerja sesuai harapan, tetapi tidak menjamin akan selalu bekerja dengan baik pada pergerakan pasar yang cenderung acak (random) dan sarat dengan pengaruh emosional para pelakunya. Bagi trader profesional, untuk memprediksi pergerakan harga pasar yang dinamis dan cenderung acak nalar yang obyektif adalah sarana trading yang terbaik.
5. Trader profesional tidak terlalu fokus pada faktor fundamental. Faktor fundamental sudah barang tentu tidak bisa diabaikan dalam, bahkan bisa dikatakan sebagai penggerak utama pasar. Trader profesional menggunakan analisa fundamental sebagai konfirmasi dari apa yang dilihatnya dalam chart trading. Mereka tahu bahwa pengaruh faktor fundamental pada pergerakan harga tidak selalu pasti. Banyak faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi pasar. Rilis data GDP yang meningkat misalnya, tidak begitu saja membuat mata uang suatu negara langsung menguat, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi termasuk emosi para pelaku pasar.
6. Trader profesional lebih percaya pada dirinya sendiri, bukan pada para pakar. Ada trader yang membuka posisi trading karena mendengar atau membaca komentar seorang pakar dari media mengenai sesuatu yang dianggap penting. Selang beberapa waktu kemudian pakar yang lain memberi opini yang berlawanan dengan berbagai alasan. Trader tersebut menjadi khawatir dengan posisinya, cabut atau terus? Trader profesional selalu membuat keputusan tradingnya sendiri dan hampir tidak terpengaruh oleh komentar para analis atau pakar. Mereka percaya pada cara analisanya sendiri sesuai dengan strategi trading yang telah disepakati karena hanya mereka sendirilah yang tahu persis keadaan account dan sistem portofolio dalam tradingnya.
7. Trader profesional selalu realistis. Anda tidak akan pernah menjadi trader profesional jika Anda tidak realistis dalam trading. Realistis dalam trading maksudnya menerapkan managemen resiko yang proporsional pada balance account Anda. Jika modal Anda $10,000, apakah Anda akan mempertaruhkan seluruhnya (100%) hanya dalam sekali trade?, atau mengambil resiko 30% per trade? atau 5%? Tentu yang tahu Anda sendiri. Jika dana tersebut bukan dana yang menganggur (disposable income) Anda tentu akan sangat berhati-hati dalam menentukan resiko.
Trader profesional biasanya juga menggunakan sistem portofolio berdasarkan diversifikasi instrument trading pada jenis pasar yang berbeda. Khusus di pasar forex, diversifikasi bisa dilakukan dengan tidak hanya trading pada satu pasangan mata uang saja untuk mengurangi kemungkinan resiko. Diversifikasi adalah salah satu cara yang realistis dalam trading.
8. Trader profesional bekerja menurut rencana trading dan disiplin. Anda mesti mempunyai rencana trading yang jelas dan dilakukan dengan disiplin agar mencapai hasil yang maksimum dalam trading. Rencana trading yang jelas juga akan mengurangi pengaruh emosi ketika trading. Selain itu Anda juga mesti membuat jurnal trading sebagai umpan balik (feedback) yang mengevaluasi semua hasil trading. Tanpa evaluasi Anda tidak tahu tingkat kemajuan yang telah dicapai. Trader profesional telah lama melakukan langkah-langkah tersebut sehingga mereka bisa bekerja dengan target yang jelas.
Baca juga :
Senin, 21 Maret 2016
Cara Memilih Periode Indikator yang Tepat
Ketika kita fokus pada satu indikator dalam satu perdagangan, ada pertanyaan yang sering muncul mengenai berapa jumlah periode indikator yang harus ditetapkan atau digunakan pada setiap pair. Dua pertanyaan yang sering muncul periode indikator yang digunakan mengunakan pengaturan default atau para trader harus menggunakan pengaturan “tweak “?
Sebagai aturan umum, yang harus diketahui dan di pahami dengan mudah ketika jumlah periode indikator yang diatur membesar dari harga default, maka indikator akan menjadi kurang sensitif terhadap pergerakan harga seperti yang digunakan pada sejumlah besar waktu untuk menghitung (rata-rata) pergerakan harga. Akibatnya, kita sering melihat harga “terlambat bergerak turun atau naik”.
Sebaliknya ketika jumlah periode menurun dari harga default maka indikator akan menjadi lebih sensitif terhadap pergerakan harga karena menggunakan waktu periode yang lebih sedikit, rentang waktu yang digunakan lebih singkat untuk menghitung data. Dalam hal ini kita akan melihat harga akan semakin “cepat bergerak ke atas atau ke bawah”.
Mari kita coba dengan menggunakan indikator RSI pada grafik harian dari EURCAD di bawah ini sebagai contoh…
Seperti yang sudah kita ketahui cara me-review indikator RSI dengan cepat,
indikator RSI akan memberikan sinyal beli ketika telah berada di bawah level 30 dan kemudian indikator bergerak dan menutup ke atas 30. Sinyal jual terjadi dari indiaktor RSI ketika harga telah berada di atas 70 dan kemudian bergerak dan menutup di bawah level 70.
Indikator RSI pertama pada grafik di bawah ini adalah standar dengan menggunkan periode standar 14. Berdasarkan kriteria di atas, sinyal beli atau jual dihasilkan di masing-masing lingkaran hijau dengan total 6 sinyal.
Pada versi kedua periode indikator di bawah ini kami telah memperpendek jumlah periode sampai menjadi 9. Seperti dapat dilihat, indikator menjadi jauh lebih sensitif dan perbedaan jumlah sinyal yang dihasilkan dengan mudah terlihat dengan total pada versi ini adalah 10 sinyal yang diberikan.
Jika kita bandingkan sinyal tersebut pada pergerakan harga di grafik, kita dapat
melihat bahwa beberapa sinyal yang valid akan menghasilkan pips sementara
sinyal yang lain hanya berumur pendek atau sering disebut sinyal entri palsu dapat kita lihat pada grafik.
Versi terakhir dari indikator RSI ditetapkan adalah periode 25. Kita bisa melihat efek smoothing bahwa peningkatan jumlah periode yang dimiliki. Terlihat, kami mencatat bahwa tidak satu sinyal yang dihasilkan selama dengan waktu yang dicakup oleh grafik. Ketika sinyal tidak muncul, bagaimanapun juga, itu akan memiliki tingkat yang lebih besar di balik keandalan baik periode 9 atau 14.
Sesudah semua hal di atas, maka seorang trader dapat mengatur periode berapa pun yang mereka temukan dan terbaik untuk menjadi gaya trading dan strategi mereka masing. Hal ini dapat dicapai melalui eksperimen dengan berbagai time frame dan hasil forward.
Untuk perdagangan jangka panjang jumlah periodenya mungkin akan semakin
meningkat. Sinyal perdagangan sedikit akan tetap sinyal yang dihasilkan akan
memiliki tingkat kehandalan yang lebih besar. (Sama seperti menggunakan grafik jangka panjang versus grafik jangka pendek). Sebaliknya, jika Anda mengurangi jumlah periode maka sinyal perdagangan yang akan dihasilkan lebih banyak tetapi mereka akan memiliki tidak memiliki keandalan yang cukup atau tingkat keandalan lebih rendah.
Jadi semuanya dikembalikan ke masing masing trader, periode yang mana akan
anda pilih?
Baca juga:
Strategi Sederhana Menghadapi Market Sideway
Cara Menentukan Stop Loss (SL)
Rahasia Menyusun Strategi Forex Trading
Sebagai aturan umum, yang harus diketahui dan di pahami dengan mudah ketika jumlah periode indikator yang diatur membesar dari harga default, maka indikator akan menjadi kurang sensitif terhadap pergerakan harga seperti yang digunakan pada sejumlah besar waktu untuk menghitung (rata-rata) pergerakan harga. Akibatnya, kita sering melihat harga “terlambat bergerak turun atau naik”.
Sebaliknya ketika jumlah periode menurun dari harga default maka indikator akan menjadi lebih sensitif terhadap pergerakan harga karena menggunakan waktu periode yang lebih sedikit, rentang waktu yang digunakan lebih singkat untuk menghitung data. Dalam hal ini kita akan melihat harga akan semakin “cepat bergerak ke atas atau ke bawah”.
Mari kita coba dengan menggunakan indikator RSI pada grafik harian dari EURCAD di bawah ini sebagai contoh…
Seperti yang sudah kita ketahui cara me-review indikator RSI dengan cepat,
indikator RSI akan memberikan sinyal beli ketika telah berada di bawah level 30 dan kemudian indikator bergerak dan menutup ke atas 30. Sinyal jual terjadi dari indiaktor RSI ketika harga telah berada di atas 70 dan kemudian bergerak dan menutup di bawah level 70.
Indikator RSI pertama pada grafik di bawah ini adalah standar dengan menggunkan periode standar 14. Berdasarkan kriteria di atas, sinyal beli atau jual dihasilkan di masing-masing lingkaran hijau dengan total 6 sinyal.
Pada versi kedua periode indikator di bawah ini kami telah memperpendek jumlah periode sampai menjadi 9. Seperti dapat dilihat, indikator menjadi jauh lebih sensitif dan perbedaan jumlah sinyal yang dihasilkan dengan mudah terlihat dengan total pada versi ini adalah 10 sinyal yang diberikan.
Jika kita bandingkan sinyal tersebut pada pergerakan harga di grafik, kita dapat
melihat bahwa beberapa sinyal yang valid akan menghasilkan pips sementara
sinyal yang lain hanya berumur pendek atau sering disebut sinyal entri palsu dapat kita lihat pada grafik.
Versi terakhir dari indikator RSI ditetapkan adalah periode 25. Kita bisa melihat efek smoothing bahwa peningkatan jumlah periode yang dimiliki. Terlihat, kami mencatat bahwa tidak satu sinyal yang dihasilkan selama dengan waktu yang dicakup oleh grafik. Ketika sinyal tidak muncul, bagaimanapun juga, itu akan memiliki tingkat yang lebih besar di balik keandalan baik periode 9 atau 14.
Sesudah semua hal di atas, maka seorang trader dapat mengatur periode berapa pun yang mereka temukan dan terbaik untuk menjadi gaya trading dan strategi mereka masing. Hal ini dapat dicapai melalui eksperimen dengan berbagai time frame dan hasil forward.
Untuk perdagangan jangka panjang jumlah periodenya mungkin akan semakin
meningkat. Sinyal perdagangan sedikit akan tetap sinyal yang dihasilkan akan
memiliki tingkat kehandalan yang lebih besar. (Sama seperti menggunakan grafik jangka panjang versus grafik jangka pendek). Sebaliknya, jika Anda mengurangi jumlah periode maka sinyal perdagangan yang akan dihasilkan lebih banyak tetapi mereka akan memiliki tidak memiliki keandalan yang cukup atau tingkat keandalan lebih rendah.
Jadi semuanya dikembalikan ke masing masing trader, periode yang mana akan
anda pilih?
Baca juga:
Strategi Sederhana Menghadapi Market Sideway
Cara Menentukan Stop Loss (SL)
Rahasia Menyusun Strategi Forex Trading
Selasa, 15 Maret 2016
Faktor Kegagalan pada Psikologi Trading Forex
Ketika terjun di dunia trading hal yang pertama menjadi “goal” seorang trader adalah profit maksimal dan loss minimal. Hal ini adalah hal yang wajar. Untuk apa “capek-capek” menunggui chart jika hasil akhirnya bukan profit. Pastinya banyak diantara kita yang ingin cepat mendapatkan keuntungan dalam trading, dan bahkan cenderung menjadi serakah. Biasanya yang sering terjadi adalah mengambil setiap kesempatan yang muncul, ingin mendapatkan keuntungan yang lebih, dan menggunakan semua modal dalam sekali transaksi.
Padahal langkah tersebut bukanlah cara yang bijak untuk melakukan trading. Dibutuhkan kedisiplinan tinggi dalam trading supaya kita mampu menjadikan transaksi trading tersebut bisa terus berlanjut dan juga menguntungkan. Untuk apa kita trading mendapat kan profit yang besar dalam 1 hari namun di keesokan harinya kita loss sampai memakan modal trading kita. Karena itu kita harus memanage psikologi trading kita. Karena yang bertanggung jawab dengan hal ini adalah diri kita sendiri. Karena itulah seringkali kita mendapati 2 trader yang mempunyai sistem trading yang sama bisa mendapatkan profit yang berbeda. Hal ini berhubungan erat dengan psikologi trading dari masing-masing kita.
psikologi trading
Tentunya dalam trading kita harus menyiapkan analisa dan juga menetapkan batas-batas atau perencanaan dimana kita nantinya akan membuka posisi serta kapan waktunya untuk kita menutup posisi. Selain itu juga gunakan sistem stop loss pada saat membuka posisi, berjaga-jaga untuk menghindari kerugian lebih besar. Stop loss sering kali dianggap sebuah kegagalan dalam trading oleh sebagian besar trader. Padahal stop loss dan cut loss adalah hal yang biasa dalam dunia trading. Bahkan para trader professional juga masih sering melakukannya. Ini sangat perlu dilakukan untuk tetap terus menjaga kedisiplinan atau konsistensi kita dalam trading. Jangan sampai kita trading tanpa menghitung atau menganalisa terlebih dahulu titik stop loss kita. Dan kita terus “membandel” dengan posisi kita yang nyata-nyata tidak sesuai dengan pergerakan pasar. Sehingga berakhir dengan margin call. Ketika hal ini terjadi para trader cenderung menjadi “takut” dan trauma untuk masuk ke dalam pasar kembali. Dan hal ini sangat berdampak buruk pada psikologi trading kita.
Hal lain yang berdampak buruk pada sistem trading kita adalah “keserakahan”. Akan lebih baik apabila kita mengambil profit yang sudah nyata di depan mata untuk menghindari harga berbalik (reversal). Namun apabila harga melanjutkan trendnya, kita boleh membuka lagi posisi yang baru dengan tetap selalu menjaga kewaspadaan. Memang tidak ada yang akan menjamin profit atau loss, tapi bukan berarti juga analisa tersebut tidak benar atau tidak perlu dilakukan. Oleh karena itu kita harus teliti dalam menganalisa waktu yang tepat pada saat membuka posisi. Tapi yang terpenting dari semuanya adalah ambil profit yang sudah nyata, dan jangan menunggu harga berbalik. Jadi kesimpulannya yang harus kita hindari adalah sikap “takut” dan “serakah” dalam trading.
Baca juga:
Pertolongan Pertama Ketika Trading Dalam Posisi Rugi
Menjadi Bagian Dari “Trader 10 %”
Solusi Mengatasi 6 Penyebab Kegagalan Trading
Padahal langkah tersebut bukanlah cara yang bijak untuk melakukan trading. Dibutuhkan kedisiplinan tinggi dalam trading supaya kita mampu menjadikan transaksi trading tersebut bisa terus berlanjut dan juga menguntungkan. Untuk apa kita trading mendapat kan profit yang besar dalam 1 hari namun di keesokan harinya kita loss sampai memakan modal trading kita. Karena itu kita harus memanage psikologi trading kita. Karena yang bertanggung jawab dengan hal ini adalah diri kita sendiri. Karena itulah seringkali kita mendapati 2 trader yang mempunyai sistem trading yang sama bisa mendapatkan profit yang berbeda. Hal ini berhubungan erat dengan psikologi trading dari masing-masing kita.
psikologi trading
Tentunya dalam trading kita harus menyiapkan analisa dan juga menetapkan batas-batas atau perencanaan dimana kita nantinya akan membuka posisi serta kapan waktunya untuk kita menutup posisi. Selain itu juga gunakan sistem stop loss pada saat membuka posisi, berjaga-jaga untuk menghindari kerugian lebih besar. Stop loss sering kali dianggap sebuah kegagalan dalam trading oleh sebagian besar trader. Padahal stop loss dan cut loss adalah hal yang biasa dalam dunia trading. Bahkan para trader professional juga masih sering melakukannya. Ini sangat perlu dilakukan untuk tetap terus menjaga kedisiplinan atau konsistensi kita dalam trading. Jangan sampai kita trading tanpa menghitung atau menganalisa terlebih dahulu titik stop loss kita. Dan kita terus “membandel” dengan posisi kita yang nyata-nyata tidak sesuai dengan pergerakan pasar. Sehingga berakhir dengan margin call. Ketika hal ini terjadi para trader cenderung menjadi “takut” dan trauma untuk masuk ke dalam pasar kembali. Dan hal ini sangat berdampak buruk pada psikologi trading kita.
Hal lain yang berdampak buruk pada sistem trading kita adalah “keserakahan”. Akan lebih baik apabila kita mengambil profit yang sudah nyata di depan mata untuk menghindari harga berbalik (reversal). Namun apabila harga melanjutkan trendnya, kita boleh membuka lagi posisi yang baru dengan tetap selalu menjaga kewaspadaan. Memang tidak ada yang akan menjamin profit atau loss, tapi bukan berarti juga analisa tersebut tidak benar atau tidak perlu dilakukan. Oleh karena itu kita harus teliti dalam menganalisa waktu yang tepat pada saat membuka posisi. Tapi yang terpenting dari semuanya adalah ambil profit yang sudah nyata, dan jangan menunggu harga berbalik. Jadi kesimpulannya yang harus kita hindari adalah sikap “takut” dan “serakah” dalam trading.
Baca juga:
Pertolongan Pertama Ketika Trading Dalam Posisi Rugi
Menjadi Bagian Dari “Trader 10 %”
Solusi Mengatasi 6 Penyebab Kegagalan Trading
Minggu, 28 Februari 2016
Pertolongan Pertama Ketika Trading Dalam Posisi Rugi
Kondisi ideal dalam sebuah trading strategy adalah ketika kita berada dalam posisi profit. Akan tetapi, kenyataan memang tidak selalu seindah harapan. Kita bisa jadi berada dalam kondisi sebaliknya, terjebak dalam posisi rugi ketika trading. Kepanikan, emosi, marah, kecewa, bakal bercampur jadi satu ketika kita ada dalam keadaan seperti ini. Terlebih lagi saat kita mengalami rentetatan kerugian yang berturut-turut (losing streak). Hal ini sudah dapat dipastikan akan mempengaruhi mental trader, dan jika tidak dengan cepat ditanggani bisa menyebabkan trauma terhadap pasar.
Lalu, langkah cepat apa yang bisa kita lakukan ketika ada dalam posisi rugi? Ketika Anda dalam posisi rugi, akan lebih baik apabila Anda segera beristirahat dan menghentikan kegiatan trading Anda. Tidak ada salahnya membiarkan posisi trading yang masih open. Istirahat ini dimaksudkan supaya Anda bisa mengambil waktu untuk bisa berpikir lebih tenang dalam mengatasi posisi open Anda yang sedang merugi. Dengan kata lain sebaiknya kita menenangka diri terlebih dahulu. Coba juga untuk mengidentifikasi faktor apa yang menyebabkan Anda mengalami kerugian dalam trading. Jangan-jangan Anda over trading. Over trading ini semacam tekanan mental yang datang ketika kita trading, misalnya kondisi sedang stress, euphoria yang berlebihan, dan lain-lain. Kita harus mempunyai kedisplinan dalam trading dengan kata lain kita harus bisa berkata cukup ketika kita sedang untung maupun sedang rugi. Jangan sampai ketika kita sedang untung, kita over confident, sehingga masuk ke pasar berulang-ulang kali dengan mengandalkan keberuntungan kita pada hari itu, bukan trading berdasarkan trading strategy yang telah kita susun. Dan sebaliknya jika kita sedang rugi, kita terus menerus masuk pasar untuk membalikan posisi rugi tersebut. Nah, cobalah untuk mengetahui tentang apa penyebabnya kegagalan trading Anda.
Anda pasti memiliki trading strategy, bukan? Coba Anda lihat lagi trading strategy Anda tersebut, terutama ketika masa-masa Anda mengalami kerugian. Dari situ nantinya akan terjawab : seberapa konsisten Anda dengan rencana trading yang disusun sebelumnya. Khawatirnya Anda keluar dari rencana trading yang telah susun. Misalnya rencana trading Anda adalah jika Anda profit sekian pips maka Anda akan berhenti untuk trading pada hari ini. Atau jika Anda loss sekian pips maka Anda akan berhenti untuk trading pada hari itu. Dan yang terpenting setelah mengetahui penyebab kerugian trading Anda ini adalah melakukan perbaikan dengan segera. Apabila Anda melakukan perbaikan dengan terus-menerus, Anda akan memiliki mental yang matang dalam menghadapi trading. Jika Anda cukup waktu, perbaikan secara detail akan sangat membantu Anda. Jadi, jangan khawatir dengan kerugian trading. Tokh Anda sudah mengetahui sebelumnya bahwa resiko trading salah satunya adalah mengalami kerugian kan? Bahkan dengan mengalami kerugian, dan memperbaikinya kita telah mendapatkan pengalaman yang berharga. Dan dari pengalaman tersebut kita bisa menambahan strategi baru pada trading strategy kita. Sehingga kerugian tersebut bisa dihindari di kemudian hari. Yang terpenting, bagaimana ada mempersiapkan diri ketika kerugian itu datang.
Baca juga:
90 % Trader Sepertinya Pernah Mengalami ini
Strategi Sederhana Menghadapi Market Sideway
Anda Losing Trader Atau Winning Trader ?
Lalu, langkah cepat apa yang bisa kita lakukan ketika ada dalam posisi rugi? Ketika Anda dalam posisi rugi, akan lebih baik apabila Anda segera beristirahat dan menghentikan kegiatan trading Anda. Tidak ada salahnya membiarkan posisi trading yang masih open. Istirahat ini dimaksudkan supaya Anda bisa mengambil waktu untuk bisa berpikir lebih tenang dalam mengatasi posisi open Anda yang sedang merugi. Dengan kata lain sebaiknya kita menenangka diri terlebih dahulu. Coba juga untuk mengidentifikasi faktor apa yang menyebabkan Anda mengalami kerugian dalam trading. Jangan-jangan Anda over trading. Over trading ini semacam tekanan mental yang datang ketika kita trading, misalnya kondisi sedang stress, euphoria yang berlebihan, dan lain-lain. Kita harus mempunyai kedisplinan dalam trading dengan kata lain kita harus bisa berkata cukup ketika kita sedang untung maupun sedang rugi. Jangan sampai ketika kita sedang untung, kita over confident, sehingga masuk ke pasar berulang-ulang kali dengan mengandalkan keberuntungan kita pada hari itu, bukan trading berdasarkan trading strategy yang telah kita susun. Dan sebaliknya jika kita sedang rugi, kita terus menerus masuk pasar untuk membalikan posisi rugi tersebut. Nah, cobalah untuk mengetahui tentang apa penyebabnya kegagalan trading Anda.
Anda pasti memiliki trading strategy, bukan? Coba Anda lihat lagi trading strategy Anda tersebut, terutama ketika masa-masa Anda mengalami kerugian. Dari situ nantinya akan terjawab : seberapa konsisten Anda dengan rencana trading yang disusun sebelumnya. Khawatirnya Anda keluar dari rencana trading yang telah susun. Misalnya rencana trading Anda adalah jika Anda profit sekian pips maka Anda akan berhenti untuk trading pada hari ini. Atau jika Anda loss sekian pips maka Anda akan berhenti untuk trading pada hari itu. Dan yang terpenting setelah mengetahui penyebab kerugian trading Anda ini adalah melakukan perbaikan dengan segera. Apabila Anda melakukan perbaikan dengan terus-menerus, Anda akan memiliki mental yang matang dalam menghadapi trading. Jika Anda cukup waktu, perbaikan secara detail akan sangat membantu Anda. Jadi, jangan khawatir dengan kerugian trading. Tokh Anda sudah mengetahui sebelumnya bahwa resiko trading salah satunya adalah mengalami kerugian kan? Bahkan dengan mengalami kerugian, dan memperbaikinya kita telah mendapatkan pengalaman yang berharga. Dan dari pengalaman tersebut kita bisa menambahan strategi baru pada trading strategy kita. Sehingga kerugian tersebut bisa dihindari di kemudian hari. Yang terpenting, bagaimana ada mempersiapkan diri ketika kerugian itu datang.
Baca juga:
90 % Trader Sepertinya Pernah Mengalami ini
Strategi Sederhana Menghadapi Market Sideway
Anda Losing Trader Atau Winning Trader ?
Rabu, 24 Februari 2016
TERIMA TITIPAN
DIPERUNTUKKAN BAGI YG INGIN MODAL AMAN DAN PROFIT TIAP BULAN ...
SAYA TERIMA TITIPAN MINIMAL 1jt DAN MEMBAGIKAN PROFIT 10%/BULAN
SAYA TERIMA TITIPAN MINIMAL 1jt DAN MEMBAGIKAN PROFIT 10%/BULAN
Syarat-Syarat Titipan :
1. Di kelola untuk di Tradingkan
2. Masa berlaku minimal 7 bulan modal bisa di tarik atau di perpanjang boleh
3. Modal Aman 100% karena tidak memikirkan mau untung atau rugi
4. Penarikan proifit sepenuhnya di tangan Anda
5. Anda hanya taunya dapat 10% per bulan bersih
6. Tidak di perlihatkan login trading karena modal dan profit jelas
7. Tidak memikirkan capek-capek trading apalagi MC
8. Menghemat waktu Anda
2. Masa berlaku minimal 7 bulan modal bisa di tarik atau di perpanjang boleh
3. Modal Aman 100% karena tidak memikirkan mau untung atau rugi
4. Penarikan proifit sepenuhnya di tangan Anda
5. Anda hanya taunya dapat 10% per bulan bersih
6. Tidak di perlihatkan login trading karena modal dan profit jelas
7. Tidak memikirkan capek-capek trading apalagi MC
8. Menghemat waktu Anda
Komitmen saya :
1. Menjaga Amanah dan nama baik
2. Sepakat dengan pembagian keuntungan 10%/bulan
3. Boleh berkomunikasi sharing dahulu sebelum membuat keputusan invest
4. Tidak melakukan kecurangan-kecurangan yang merusak hubungan silaturahmi
5. Berkerjasama secara sehat
6. Membagi hasil Profit sesuai secara tepat
7. Boleh membuat sendiri kesepakaan diatas kertas bermaterai
Demikianlah saya memberikan kesempatan kepada semua orang agar bisa mendapakan pasif income tanpa repot
Ini nomer saya yang bisa di hubungi :
No. Hp : 082184111792
PIN BB : 5C040E89
Whatsapp : 089674031092
Instagram : SUTRISTIAN
Twitter : sutristian
Line : sutristian
Senin, 22 Februari 2016
90 % Trader Sepertinya Pernah Mengalami ini
Dari sekian banyaknya bisnis yang menjanjikan, trading forex adalah termasuk salah satunya. Namun diperlukan usaha yang sangat maksimal agar bisa mencapai profit yang konsisten. Diperlukan proses yang tidaklah singkat untuk bisa mencapai keadaan tersebut. Ada yang mengalami margin call terlebih dahulu, ada yang mengalami stress di sela-sela tradingnya, ada juga yang tidak bisa tidur karena posisinya sedang floating dan lain sebagainya.

Berikut ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh 90% trader yang kehilangan uangnya di pasar secara konsisten :
1. Ah, harga pasti kembali lagi. Tenang saja
Pernahkah ada berpikir seperti ini? Saya yakin beberapa pembaca tersenyum ketika membaca hal ini. Seorang trader mengalami floating loss biasanya dibayang-bayangi hal ini pada waktu trading forex. Mereka berpikiran “harga pasti akan kembali ke posisi saya.“ Alih-alih melakukan cut loss atau memasang stoploss, mereka justru menahannya hingga berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Selain menggerogoti modal, hal ini dapat menghancurkan mental seorang trader dan dapat menimbulkan rasa sakit emosional yang seharusnya bisa dihindari. Bagi yang pernah mengalami hal ini, hindarilah dengan menempatkan stoploss pada level yang tepat dan konsistenlah terhadap hal tersebut. Walaupun anda terkena loss, berpikirlah positif dan kesempatan lain pasti akan datang.
2. Mmm, saya pikir pasti ……..
Saya pikir pasti naik, saya pikir pasti turun. Jika anda pernah mengalami hal ini janganlah ragu untuk tersenyum kembali. Seorang trader yang trading forex dengan menggunakan opini daripada menggunakan analisa dan price action biasanya akan mendapatkan tingkat keberhasilan yang lebih rendah. Opini yang tidak berdasar dan tidak melalui analisa, hanya akan menghancurkan account trading anda. Analisalah sebelum masuk ke pasar dengan mengikuti trend di pasar dan perhatikan price action yang terjadi.
3. Seberapa besar modalku dapat menahan kerugian?
Seorang trader yang masuk ke pasar dengan jumlah lot yang besar dan tidak memiliki pemahaman trading forex yang benar, biasanya mereka akan bertanya-tanya “seberapa banyak modalku dapat menahan kerugianku?“ Hal ini dapat membahayakan account trading anda. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya anda pahami terlebih dahulu bisnis trading forex dan jangan lupa gunakanlah stoploss dalam setiap aktivitas trading anda.
4. Mencari analisa terbaik di pasar
Pernahkah anda mengalami hal ini? Anda mencari analisa-analisa di website A, B dan C atau bahkan mencari di forum trading forex. Seorang trader yang tanpa henti mencari analisa, cenderung menjadi kurang fokus dalam aktivitas tradingnya. Yang terjadi justru mereka mengalami kebingungan ketika akan masuk ke pasar. Sebaiknya anda belajar bagaimana menganalisa pasar, mengelola mental, dan money management dalam bertrading. Mencari second opinion di pasar tentu saja diperbolehkan namun jangan dijadikan alat untuk pengambilan keputusan anda semata.
Bagaimana? Apakah anda pernah mengalami hal – hal di atas? Jika Anda ingin menjadi trader sukses dalam jangka panjang maka kita harus mengambil pelajaran dari hal-hal diatas agar anda dapat melakukan trading dengan profit konsisten. Happy trading.
Baca juga :
Jangan Asal-Asalan Menempatkan Stop Loss
Anda Losing Trader Atau Winning Trader ?
5 Pantangan Yang harus Di Hindari Jika Ingin Selamat dari Broker Nakal
Berikut ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh 90% trader yang kehilangan uangnya di pasar secara konsisten :
1. Ah, harga pasti kembali lagi. Tenang saja
Pernahkah ada berpikir seperti ini? Saya yakin beberapa pembaca tersenyum ketika membaca hal ini. Seorang trader mengalami floating loss biasanya dibayang-bayangi hal ini pada waktu trading forex. Mereka berpikiran “harga pasti akan kembali ke posisi saya.“ Alih-alih melakukan cut loss atau memasang stoploss, mereka justru menahannya hingga berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Selain menggerogoti modal, hal ini dapat menghancurkan mental seorang trader dan dapat menimbulkan rasa sakit emosional yang seharusnya bisa dihindari. Bagi yang pernah mengalami hal ini, hindarilah dengan menempatkan stoploss pada level yang tepat dan konsistenlah terhadap hal tersebut. Walaupun anda terkena loss, berpikirlah positif dan kesempatan lain pasti akan datang.
2. Mmm, saya pikir pasti ……..
Saya pikir pasti naik, saya pikir pasti turun. Jika anda pernah mengalami hal ini janganlah ragu untuk tersenyum kembali. Seorang trader yang trading forex dengan menggunakan opini daripada menggunakan analisa dan price action biasanya akan mendapatkan tingkat keberhasilan yang lebih rendah. Opini yang tidak berdasar dan tidak melalui analisa, hanya akan menghancurkan account trading anda. Analisalah sebelum masuk ke pasar dengan mengikuti trend di pasar dan perhatikan price action yang terjadi.
3. Seberapa besar modalku dapat menahan kerugian?
Seorang trader yang masuk ke pasar dengan jumlah lot yang besar dan tidak memiliki pemahaman trading forex yang benar, biasanya mereka akan bertanya-tanya “seberapa banyak modalku dapat menahan kerugianku?“ Hal ini dapat membahayakan account trading anda. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya anda pahami terlebih dahulu bisnis trading forex dan jangan lupa gunakanlah stoploss dalam setiap aktivitas trading anda.
4. Mencari analisa terbaik di pasar
Pernahkah anda mengalami hal ini? Anda mencari analisa-analisa di website A, B dan C atau bahkan mencari di forum trading forex. Seorang trader yang tanpa henti mencari analisa, cenderung menjadi kurang fokus dalam aktivitas tradingnya. Yang terjadi justru mereka mengalami kebingungan ketika akan masuk ke pasar. Sebaiknya anda belajar bagaimana menganalisa pasar, mengelola mental, dan money management dalam bertrading. Mencari second opinion di pasar tentu saja diperbolehkan namun jangan dijadikan alat untuk pengambilan keputusan anda semata.
Bagaimana? Apakah anda pernah mengalami hal – hal di atas? Jika Anda ingin menjadi trader sukses dalam jangka panjang maka kita harus mengambil pelajaran dari hal-hal diatas agar anda dapat melakukan trading dengan profit konsisten. Happy trading.
Baca juga :
Jangan Asal-Asalan Menempatkan Stop Loss
Anda Losing Trader Atau Winning Trader ?
5 Pantangan Yang harus Di Hindari Jika Ingin Selamat dari Broker Nakal
Senin, 15 Februari 2016
Jangan Menghancurkan Trading Anda Dengan Pemikiran Berlebihan
Segala sesuatu yang berlebihan, biasanya akan berakibat buruk. Sebagai contoh, dalam ilmu kedokteran, sel darah merah dan sel darah putih harus berada dalam porsi seimbang. Begitupun dengan trading forex, untuk memperoleh hasil trading yang realistis dan konsisten, anda harus menjauhkan pemikiran dan ekpektasi yang berlebihan dari trading yang anda lakukan. Hal itu dapat menjadi duri dalam daging karena berpotensi menghancurkan account trading anda. Berikut ini ada beberapa contoh pemikiran yang berlebihan tentang trading. Mari kita membahasnya satu demi satu.
Dengan trading forex, semua masalah finansial “Beres“
Trading dijadikan salah satu alternatif dalam mengatasi segala badai cobaan dalam bidang keuangan pribadi. Ada yang kekurangan uang, berharap dapat melipatgandakan uang dari trading forex. Ada yang sedang terlilit hutang, berharap dapat segera membayarkan hutangnya dengan bertrading forex. Intinya semua “Beres“. Pemikiran berlebihan ini tentunya akan membebani mereka saat melakukan trading. Mereka mengharapkan hasil instant sehingga masalah mereka terselesaikan. Perlu diingat, memang betul prospek trading forex sangatlah menjanjikan, namun untuk sukses dalam trading diperlukan proses dan waktu yang tidak singkat.
Saya ingin segera melipatgandakan modal saya
Pikiran ini biasanya hinggap di benak pemikiran para trader pemula. Pada kenyataannya diperlukan waktu yang tidak singkat untuk dapat melipatgandakan account trading dan profit dengan konsisten. Semakin anda ingin cepat melipatgandakan account trading forex anda, biasanya akan membawa anda ke jurang kehancuran. Diperlukan kesabaran, disiplin dan pengaturan money management yang ketat agar anda bisa menghasilkan profit konsisten.
Saya tidak ingin melewatkan setiap moment di pasar
Biasanya pemikiran ini timbul dari para trader yang hasil tradingnya belum konsisten dan sedang mengalami kerugian. Akibatnya mereka menjadi emosional dan selalu ingin membuka posisi di pasar agar segera dapat menutupi kerugian mereka. Semakin sering Anda masuk ke pasar bukan berarti semakin besarlah peluang Anda untuk menghasilkan keuntungan. Biasanya keputusan yang tidak didasari dengan analisis objektif akhirnya akan menghancurkan account trading anda. Sebaiknya anda harus bersabar. Lakukan analisis dengan lebih objektif sebelum anda masuk ke pasar sehingga anda menghindari overtrading.
Agar account trading forex anda bisa tahan lama, anda harus bisa menjauhi pemikiran-pemikiran yang berlebihan seperti diatas. Anda harus menanamkan suatu pemikiran bahwa sukses dalam trading forex diperlukan proses dan waktu yang tidak singkat. Teruslah berusaha dan berdoa.
Baca juga:
Trading Itu Sederhana Kenapa Dibikin Rumit
Anda Losing Trader Atau Winning Trader ?
Rahasia Trader Hebat bisa Profit Ribuan Kali Lebih Banyak Dari Trader Biasa
Dengan trading forex, semua masalah finansial “Beres“
Trading dijadikan salah satu alternatif dalam mengatasi segala badai cobaan dalam bidang keuangan pribadi. Ada yang kekurangan uang, berharap dapat melipatgandakan uang dari trading forex. Ada yang sedang terlilit hutang, berharap dapat segera membayarkan hutangnya dengan bertrading forex. Intinya semua “Beres“. Pemikiran berlebihan ini tentunya akan membebani mereka saat melakukan trading. Mereka mengharapkan hasil instant sehingga masalah mereka terselesaikan. Perlu diingat, memang betul prospek trading forex sangatlah menjanjikan, namun untuk sukses dalam trading diperlukan proses dan waktu yang tidak singkat.
Saya ingin segera melipatgandakan modal saya
Pikiran ini biasanya hinggap di benak pemikiran para trader pemula. Pada kenyataannya diperlukan waktu yang tidak singkat untuk dapat melipatgandakan account trading dan profit dengan konsisten. Semakin anda ingin cepat melipatgandakan account trading forex anda, biasanya akan membawa anda ke jurang kehancuran. Diperlukan kesabaran, disiplin dan pengaturan money management yang ketat agar anda bisa menghasilkan profit konsisten.
Saya tidak ingin melewatkan setiap moment di pasar
Biasanya pemikiran ini timbul dari para trader yang hasil tradingnya belum konsisten dan sedang mengalami kerugian. Akibatnya mereka menjadi emosional dan selalu ingin membuka posisi di pasar agar segera dapat menutupi kerugian mereka. Semakin sering Anda masuk ke pasar bukan berarti semakin besarlah peluang Anda untuk menghasilkan keuntungan. Biasanya keputusan yang tidak didasari dengan analisis objektif akhirnya akan menghancurkan account trading anda. Sebaiknya anda harus bersabar. Lakukan analisis dengan lebih objektif sebelum anda masuk ke pasar sehingga anda menghindari overtrading.
Agar account trading forex anda bisa tahan lama, anda harus bisa menjauhi pemikiran-pemikiran yang berlebihan seperti diatas. Anda harus menanamkan suatu pemikiran bahwa sukses dalam trading forex diperlukan proses dan waktu yang tidak singkat. Teruslah berusaha dan berdoa.
Baca juga:
Trading Itu Sederhana Kenapa Dibikin Rumit
Anda Losing Trader Atau Winning Trader ?
Rahasia Trader Hebat bisa Profit Ribuan Kali Lebih Banyak Dari Trader Biasa
Sabtu, 13 Februari 2016
Di masa depan, kita tidak perlu khawatir lagi ketika naik pesawat terbang !
Seringkah kamu naik pesawat terbang? Saya yakin banyak diantara kamu yang tetap merasa was-was dan khawatir ketika sedang berada di dalam pesawat terbang yang sedang melayang di udara. Ini adalah hal yang wajar karena kita semua tahu bahwa jika terjadi “apa-apa” pada pesawat terbang, maka kecil kemungkinan kita dapat selamat. Jika setiap pesawat tempur dilengkapi kursi lontar yang mampu melontarkan sang pilot ke udara dengan parasut, jangan sekali-kali berharap kamu sebagai penumpang juga dilontarkan ke luar pesawat dengan parasut jika pesawat terbang yang kamu naiki mengalami mesin mati misalnya. Namun baru-baru ini, seorang ilmuwan Rusia mengungkapkan sebuah konsep gila namun juga masuk akal untuk menyelamatkan para penumpang pesawat terbang sipil jika pesawat mengalami masalah yang tidak dapat diatasi di udara.

Konsep tersebut menggambarkan bahwa seharusnya setiap pesawat terbang sipil mampu melepaskan bagian kabinnya yang berisi semua penumpang. Setelah dilepaskan, bagian kabin akan melepaskan parasut khusus secara otomatis dan juga mengeluarkan semacam lapisan karet yang akan sangat berguna jika kabin mendarat baik di darat maupun di permukaan laut. Ilmuwan Rusia yang mengeluarkan konsep menarik ini adalah Vladimir Tatarenko. Menurutnya, dengan konsepnya ini, kematian akibat kecelakaan pesawat terbang sipil dapat ditekan sekecil mungkin. Tatarenko menambahkan bahwa konsepnya telah diujicoba pada sebuah proyek yang telah dijalankan sejak tiga tahun terakhir ini. Nampaknya proyek ini cukup rahasia karena kita semua baru mendengar konsep ini kurang dari sebulan yang lalu.
Tatarenko telah merilis sebuah video demonstrasi dari konsep gilanya tersebut. Dalam video ini kamu dapat melihat adegan kabin terlepas dari pesawat dan kemudian dua parasut terlepas untuk mencegah kabin turun terlalu kencang. Kamu juga dapat melihat tabung karet yang dapat mengembang sebagai bagian dari piranti keselamatan untuk meredam benturan, baik di darat maupun di permukaan laut. Menurut Tatarenko, material kabin yang digunakan adalah Kevlar dan karbon komposit yang biasa digunakan untuk membentuk beberapa bagian pesawat. Pemilihan material-material ringan ini tentu agar parasut mampu menahan bobot kabin beserta seluruh penumpang di dalamnya.
Baca juga:
Dahsyatnya Potensi Manusia
Mintalah Pertolongan Allah
Tips Menghindari Penipuan di Trading Forex
Konsep tersebut menggambarkan bahwa seharusnya setiap pesawat terbang sipil mampu melepaskan bagian kabinnya yang berisi semua penumpang. Setelah dilepaskan, bagian kabin akan melepaskan parasut khusus secara otomatis dan juga mengeluarkan semacam lapisan karet yang akan sangat berguna jika kabin mendarat baik di darat maupun di permukaan laut. Ilmuwan Rusia yang mengeluarkan konsep menarik ini adalah Vladimir Tatarenko. Menurutnya, dengan konsepnya ini, kematian akibat kecelakaan pesawat terbang sipil dapat ditekan sekecil mungkin. Tatarenko menambahkan bahwa konsepnya telah diujicoba pada sebuah proyek yang telah dijalankan sejak tiga tahun terakhir ini. Nampaknya proyek ini cukup rahasia karena kita semua baru mendengar konsep ini kurang dari sebulan yang lalu.
Tatarenko telah merilis sebuah video demonstrasi dari konsep gilanya tersebut. Dalam video ini kamu dapat melihat adegan kabin terlepas dari pesawat dan kemudian dua parasut terlepas untuk mencegah kabin turun terlalu kencang. Kamu juga dapat melihat tabung karet yang dapat mengembang sebagai bagian dari piranti keselamatan untuk meredam benturan, baik di darat maupun di permukaan laut. Menurut Tatarenko, material kabin yang digunakan adalah Kevlar dan karbon komposit yang biasa digunakan untuk membentuk beberapa bagian pesawat. Pemilihan material-material ringan ini tentu agar parasut mampu menahan bobot kabin beserta seluruh penumpang di dalamnya.
Baca juga:
Dahsyatnya Potensi Manusia
Mintalah Pertolongan Allah
Tips Menghindari Penipuan di Trading Forex
Selasa, 09 Februari 2016
Strategi Sederhana Menghadapi Market Sideway
Banyak yang mengatakan bahwa satu aturan yang harus diikuti oleh setiap trader yaitu mempunyai dan menentukan suatu trading plan atau rencana trading dan harus disiplin dengan rencana trading yang sudah disusun, meski bagaimanapun juga kita tidak bisa menutup mata bahwa kita harus selalu fleksible dengan rencana trading yang sudah kita susun bukan dalam artian menggantinya akan tetapi lebih tepat memodifikasinya karena keadaan pasar itu sendiri yang selalu berubah tidak selalu bergerak hanya dalam satu arah trend.
Jadi apabila kita ibaratkan perang, medan perang yang kita hadapi tidak akan selalu sama dan diperlukan strategi yang berbeda pula. Kalau dalam dunia trading kondisi pasar yang trending dan sideway tentu saja diperlukan strategi atau rencana trading yang berbeda pula.
Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi salah satu strategi untuk menghadapi pasar yang sideways atau ranging seperti kata bijak “when the market gives you range, trade range”. Saat pasar bergerak sideways banyak indikator yang bisa kita manfaatkan untuk menganalisanya, banyak para trader yang menggunakan indikator CCI, RSI, Stochastic Oscilator, MACD yang digabungkan dengan garis support resistance untuk bertransaksi di pasar yang ranging
Perhatikan grafik di bawah ini :
sideways
Dari grafik EURUSD diatas bisa kita lihat dari awal bulan Jan EURO berada dalam kondisi downtrend dan dari awal bulan Juni sampai Juli Euro berada dalam ranging market atau sideways lalu bulan itu mulai mengalami kondisi downtrend.
Ciri ciri pergerakan harga yang normal yaitu apabila harga bergerak dalam suatu trend yang kuat seperti contoh diatas euro yang berada dalam kondisi downtrend, tidak akan selamanya harga turun biasanya ada waktunya harga mengalami koreksi dalam beberapa waktu atau yang biasa di kenal dengan istilah konsolidasi, nah dari konsolidasi inilah market biasanya akan bergerak dalam rentang waktu tertentu atau sideways yang ditandai dengan membentuk harga high dan harga low yang cenderung berada dalam level yang sama. Apabila harga high ini kita hubungkan akan membentuk garis lurus yang kemudian kita kenal dengan area resistance lalu harga low kalau kita hubungkan akan membentuk garis lurus yang kemudian kita kenal dengan area support.
Kemudian pada saat konsolidasi inilah kita akan lihat harga akan bergerak kemana apabila harga tembus resistance maka harga akan mengalami reversal atau pembalikan trend namun apabila harga tembus support maka harga akan meneruskan downtrendnya.
Pada kesempatan kali ini kita akan mencoba mengambil keuntungan saat pasar berada dalam kondisi sideways atau biasa disebut pelaku pasar berada dalam kebingungan karena tidak ada fundamental yang mampu menggerakkan pasar, jadi strategi yang bisa kita manfaatkan yaitu saat harga berada di area resistance kita bisa mengambil posisi Sell atau jika harga berada di area support kita bisa mengambil posisi Buy, begitu seterusnya sampai harga bergerak menembus resistance atau support karena jika itu terjadi maka pasar sudah tidak lagi berada dalam situasi ranging atau sideways.
Dari chart diatas yang digabungkan dengan indikator CCI, saat pasar berada dalam range trading, kita bisa menggunakan CCI untuk mengetahui level level dimana harga berada dalam area overbought atau oversold untuk menentukan masuk posisi. Tidak seperti trader yang memanfaatkan trend, trader yang memanfaatkan range trading bisa mempunyai kesempatan bertransaksi di dua arah, ini artinya bisa mendapatkan peluang untuk mengambil posisi Buy atau Sell.
Untuk mengambil posisi sell kita bisa melihat saat harga bergerak di area resistance dan CCI berada diarea overbought atau berbalik arah menembus level 100 dari atas dan untuk targetnya jika harga mendekati area support. Dan saat harga berada di area support dan CCI berada di area oversold atau berbalik arah menembus level -100 dari bawah itu menunjukkan sinyal Buy dan untuk targetnya saat harga berada di area resistance, demikian bolak balik seterusnya.
Manajemen resiko
Setiap strategy memerlukan manajemen resiko sebagai satu kesatuan dari sebuh trading plan, sama halnya seperti trend, kondisi sideways bisa juga berakhir yaitu harga akan reversal atau harga akan meneruskan trendnya dan kita harus menyiapkan semua kemungkinan yang bisa terjadi. Jika kita mengambil posisi Sell dan ternyata harga tembus resistance itu saatnya kita harus keluar dari market dan membatasi kerugian kita karena analisa kita salah demikian juga saat kita mengambil posisi Buy dan harga tembus area support itu artinya saatnya kita membatasi resiko kita dan mengakui bahwa analisa kita salah.
Happy Trading….
Baca juga:
Tanpa Ini, Bahkan SOROS Pun Pasti Gagal
Menjadi Trader Sukses
Tips Bentuk Candlechartpattern Untuk OP
Jadi apabila kita ibaratkan perang, medan perang yang kita hadapi tidak akan selalu sama dan diperlukan strategi yang berbeda pula. Kalau dalam dunia trading kondisi pasar yang trending dan sideway tentu saja diperlukan strategi atau rencana trading yang berbeda pula.
Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi salah satu strategi untuk menghadapi pasar yang sideways atau ranging seperti kata bijak “when the market gives you range, trade range”. Saat pasar bergerak sideways banyak indikator yang bisa kita manfaatkan untuk menganalisanya, banyak para trader yang menggunakan indikator CCI, RSI, Stochastic Oscilator, MACD yang digabungkan dengan garis support resistance untuk bertransaksi di pasar yang ranging
Perhatikan grafik di bawah ini :
sideways
Dari grafik EURUSD diatas bisa kita lihat dari awal bulan Jan EURO berada dalam kondisi downtrend dan dari awal bulan Juni sampai Juli Euro berada dalam ranging market atau sideways lalu bulan itu mulai mengalami kondisi downtrend.
Ciri ciri pergerakan harga yang normal yaitu apabila harga bergerak dalam suatu trend yang kuat seperti contoh diatas euro yang berada dalam kondisi downtrend, tidak akan selamanya harga turun biasanya ada waktunya harga mengalami koreksi dalam beberapa waktu atau yang biasa di kenal dengan istilah konsolidasi, nah dari konsolidasi inilah market biasanya akan bergerak dalam rentang waktu tertentu atau sideways yang ditandai dengan membentuk harga high dan harga low yang cenderung berada dalam level yang sama. Apabila harga high ini kita hubungkan akan membentuk garis lurus yang kemudian kita kenal dengan area resistance lalu harga low kalau kita hubungkan akan membentuk garis lurus yang kemudian kita kenal dengan area support.
Kemudian pada saat konsolidasi inilah kita akan lihat harga akan bergerak kemana apabila harga tembus resistance maka harga akan mengalami reversal atau pembalikan trend namun apabila harga tembus support maka harga akan meneruskan downtrendnya.
Pada kesempatan kali ini kita akan mencoba mengambil keuntungan saat pasar berada dalam kondisi sideways atau biasa disebut pelaku pasar berada dalam kebingungan karena tidak ada fundamental yang mampu menggerakkan pasar, jadi strategi yang bisa kita manfaatkan yaitu saat harga berada di area resistance kita bisa mengambil posisi Sell atau jika harga berada di area support kita bisa mengambil posisi Buy, begitu seterusnya sampai harga bergerak menembus resistance atau support karena jika itu terjadi maka pasar sudah tidak lagi berada dalam situasi ranging atau sideways.
Dari chart diatas yang digabungkan dengan indikator CCI, saat pasar berada dalam range trading, kita bisa menggunakan CCI untuk mengetahui level level dimana harga berada dalam area overbought atau oversold untuk menentukan masuk posisi. Tidak seperti trader yang memanfaatkan trend, trader yang memanfaatkan range trading bisa mempunyai kesempatan bertransaksi di dua arah, ini artinya bisa mendapatkan peluang untuk mengambil posisi Buy atau Sell.
Untuk mengambil posisi sell kita bisa melihat saat harga bergerak di area resistance dan CCI berada diarea overbought atau berbalik arah menembus level 100 dari atas dan untuk targetnya jika harga mendekati area support. Dan saat harga berada di area support dan CCI berada di area oversold atau berbalik arah menembus level -100 dari bawah itu menunjukkan sinyal Buy dan untuk targetnya saat harga berada di area resistance, demikian bolak balik seterusnya.
Manajemen resiko
Setiap strategy memerlukan manajemen resiko sebagai satu kesatuan dari sebuh trading plan, sama halnya seperti trend, kondisi sideways bisa juga berakhir yaitu harga akan reversal atau harga akan meneruskan trendnya dan kita harus menyiapkan semua kemungkinan yang bisa terjadi. Jika kita mengambil posisi Sell dan ternyata harga tembus resistance itu saatnya kita harus keluar dari market dan membatasi kerugian kita karena analisa kita salah demikian juga saat kita mengambil posisi Buy dan harga tembus area support itu artinya saatnya kita membatasi resiko kita dan mengakui bahwa analisa kita salah.
Happy Trading….
Baca juga:
Tanpa Ini, Bahkan SOROS Pun Pasti Gagal
Menjadi Trader Sukses
Tips Bentuk Candlechartpattern Untuk OP
Signal TB (Trading Berjamaah)
SIGNAL TB KKT 30 PIPS ( TB di rilis jam 07.50 WIB)
SIGNAL rabu, 10/02/2016 (buy) PAIR EURUSD
NB:
Semoga bisa menjadi acuan dan sebagai pemasukan penghasilan Anda
Salam profit konsisten.ENTRY : 1.12820 TP : 1.13120 Plan B entry BUY di 1.12310 Plan C Buy di 1.11814 lot lebih besa tp suka2 dan kalau sudah minimal lebih profit close ===
SL : Sesuaikan dengan MM dan Equity masing-masing
Silahkan kalau yang bisa memanfaatkan harga yang tersirat .... Gunakan MM yang bijak, pengaman sendiri yang pas, dan konsekuen dengan PO, Konsekuen dengan Lot dan konsekuen dengan Profit, punya ketahanan floting, gunakan MM yang bijak, yang utama bersabar, tidak serakah. Semoga berkah dan kalau hanya mengikuti PO dan tidak neko-neko Insyaallah profit selalu. Aamiin .1. Yang ikut sinyal TB minimal punya ketahanan 1000 pips (tanpa pengaman)
2. Gunakan untuk di transaksikan atau di resikokan 3% dari modal, Insyaallah aman.
3. Jangan salahkan orang lain apabila loss/mc karena tidak bisa mengatur trading itu sendiri. Salam profit selalu .......
4. Segala keputusan Buy dan Sell beserta Profit ataupun LOSS akibat mengikuti Trading Berjamaah (TB) ini adalah sepenuhnya tanggung jawab dari Anda sendiri. Saya tidak menjamin atau menggaransi keuntungan apapun. Perhatikan dan sesuaikan Risk dan Money Management Anda dalam bertrading.
5. Waktu trading tidak ada batas waktu yang penting sampai profit.
Selamat bertransaksi dan salam profit konsisten.