Pernahkah Anda merasa ragu ketika transaksi yang Anda lakukan sedang mengalami keuntungan? Anda bimbang: apakah harus menutup transaksi tersebut dan merealisasikan keuntungan, atau membiarkan posisi tersebut terbuka untuk potensi keuntungan yang lebih besar lagi ? Saya yakin, mayoritas pelaku forex trading cenderung melaksanakan pilihan yang pertama: menutup transaksi. Saya juga yakin, banyak pula yang kemudian “tepok jidat” lantaran ternyata ia menutup transaksinya terlalu cepat dan berkomentar, “Aah… tuh kan, harganya naik terus!”
Kemungkinan Penyebab
Tahukah Anda, mengapa kebanyakan trader cenderung menutup posisinya terlalu cepat? Ada beberapa kemungkinan penyebabnya.
Pertama, mungkin ia tidak punya target profit sama sekali. Memang sih, tidak ada salahnya dengan hal itu. Bisa saja seorang trader memutuskan kapan akantake profit setelah harga berjalan. Tetapi, jika Anda telah memiliki target yang jelas sebelumnya, akan lebih mudah bagi Anda untuk menutup transaksi tanpa perlu bimbang dan ragu ketika harga mencapai target tersebut.
Faktor ke-2 biasanya berkaitan dengan tingkat keberanian seseorang berhadapan dengan resiko. Semakin kecil keberaniannya, semakin prematur pula biasanya ia menutup posisinya. Nah, untuk “mengakalinya”, selalu tempatkan modal Anda sesuai dengan batasan resiko yang Anda tetapkan. Contoh kongkritnya: jika batasan resiko yang nyaman Anda adalah 10% dari modal (misalnya modal Anda $10,000), maka tiap kali transaksi tetapkan batas kerugian maksimal $1,000.
Kemudian mungkin juga ada faktor psikologis seperti kurangnya rasa percaya diri. Membiarkan pasar menyentuh level take pofit, tidak hanya membutuhkan kesabaran, namun juga tingkat kepercayaan diri yang cukup tinggi. Biasanya, ketidakpastian arah pasarlah yang menurunkan derajat keyakinan seorang trader. Ada kekhawatiran keuntungan yang telah di depan mata justru akan hilang dan berubah menjadi kerugian jika pasar berbalik arah. Namun ini bisa diatasi dengan mempergunakan metode analisa atau sistem trading yang telah Anda uji sendiri keampuhannya. Saya tidak pernah bosan mengingatkan: sistem trading tak perlu 100% akurat, yang penting terbukti bisa menghasilkan profit yang KONSISTEN.
Percaya Diri
Sebenarnya memang kuncinya sederhana. Percaya diri. Sayangnya, membentuk kepercayaan diri bagi seorang trader tidak semudah mengucapkannya.
Sebagai trader, Anda harus bisa yakin pada kualitas sistem trading yang Anda pergunakan. Ya, memang tidak mudah untuk bisa memiliki strategi trading yang baik, namun itu perkara lain. Yang justru yang sering terjadi adalah orang tidak mampu memaksimalkan strategi yang ia miliki lantaran TAKUT LOSS. Ya, secanggih apa pun strategi yang dimiliki, akan percuma jika Anda tak berani mempergunakannya dengan benar.
Misalnya, sistem trading Anda berkata, “Sudah saatnya SELL! Pergunakan SL 50 pips, TP 100 pips.” Jika Anda mempergunakan sistem itu dengan benar, maka Anda akan membuka posisi sell dengan SL dan TP persis seperti yang disarankan oleh sistem tersebut. Ketika posisi Anda sudah mulai menghasilkan profit, Anda tidak akan menutup posisi tersebut sebelum sistem trading Anda mengatakan bahwa itulah saatnya menutup posisi.
Trailing Stop
Cara lain untuk membiarkan posisi Anda terbuka tanpa perlu khawatir keuntungan akan berubah menjadi kerugian, adalah mempergunakan Trailing Stop. Anda bisa mengaktifkannya di MetaTrader Anda. Jika Anda mengaturTrailing Stop misalnya 1000 pips, maka SL Anda akan bergerak ke level impas (level Open Position Anda) jika keuntungan sudah mencapai 1000 pips. Trailing Stop akan bergerak terus mengikuti pergerakan harga, namun tidak akan kembali “mundur” ketika harga terkoreksi.
Ini contoh ilustrasinya:
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "How to Let Your Profits Run ?"
Posting Komentar